SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Selamat Datang Tahun 2022, Harapan Baik Menyertai. (Keliling Monas)

Tahun Baru 2022


Iyess, Postingan perdana di tahun 2022. Selamat Tahun Baru, untuk keluarga, teman-teman bloger, para pembaca setia www.korneliusginting.web.id.  Selamat tinggal tahun 2021 yang meninggalkan banyak kenangan positif dan pengalaman baik. Selamat datang tahun 2022 dengan harapan baru dan semangat baru. Semoga pandemi yang beranjak menjadi endemi semakin dapat dikendalikan, sehingga kita pun berangsur-angsur terbiasa dengan kehidupan baru (new normal).

Dan teruntuk teman-teman yang sedang menikmati liburan bersama keluarga serta orang terkasih jangan lupa protokol kesehatannya. Sementara yang menghabiskan liburan tahun baru dirumah sahaja, jangan lupa untuk beraktivitas fisik (baca; olahraga) seperti yang saya lakukan berlari pagi mengelilingi monas.

Ya iyalah, secara sore menjelang malam pergantian tahun baru masih harus membantu pimpinan menyelesaikan beberapa tugas, alhasil pergantian tahun tetap dirumah saja. Sejalan juga sich dengan pesan pemerintah agar dirumah saja (mumpung bisa).

Kemana kita tanggal 1 Januari 2022, demikian anak mencoba mengajak keluar demi melihat berita yang ramai-ramai sedang menikmati liburan. Karena hari masih terbilang pagi, ya sudah kami putuskan untuk mengunjungi Monas. Meskipun kami sudah tahu, Monas belum beroperasi/buka untuk publik. Tapi lapangan parkir IRTI terbuka untuk umum, aktivitas bermain layangan, kejar-kejaran dapat dilakukan disana, atau bermain gelembung sabun. Sembari menikmati jajanan yang ada.


Jogging Keliling Monas
Jogging Keliling Monas 




Kelliling Monas dan tentang Monas.

Sementara anak bersama ibunya bermain di lapangan IRTI, saya sendiri memutuskan untuk mencoba jogging mengelilingi Monas. Penasaran juga sebenarnya, berapa kilometer keliling Monas. Dugaan palingan hanya 2-3 KM. Rupanya aplikasi mencatat 6 KM untuk mengelilingi Monas, mulai dari IRTI, lanjut ke Stasiun Gambir, terus ke Mahkamah Agung, Istana Presiden, gedung Indosat dan masuk ke lapangan IRTI kembali. 


Lapangan IRTI Monas
Lapangan IRTI Monas 


Lumayan membuat berkeringat dan membakar kurang lebih 500 kalori. Etapi jadi penasaran juga tentang Monas. Beberapa kali ke sini  (ya iyalah secara Monas adalah wista murmer, terjangkau kantong) tapi belum tau juga tentang detil informasinya.


Monas yang merupakan ikon ibu kota Jakarta biasanya (sebelum pandemi terjadi) selalu ramai dikunjungi baik sebagai tempat wisata ataupun pusat pendidikan sejarah bangsa melaui diorama-diorama yang disajikan.

Encyclopedia.jakarta-tourism.go.id mencatat bahwa pembangunan Monas sendiri awalnya di rencanakan Presiden Pertama RI Bapak Ir. Soekarno yang hendak membangun sebuah monumen mirip dengan Menara Eifel, Paris. Monas dibangun dengan tujuan mengenang perjuangan yang telah dilakukan anak bangsa merebut kemerdekaan. Sekaligus menjadi pengingat agar generasi penerus bangsa ini terus menjaga semangat patriotismenya dan menjadikan Monas sebagai salah satu sumber inspirasi.

Baru pada tahun 1954 komite Nasional untuk pembangunan Monas dibentuk, dan sayembara desain Monas desain Monas di adakan pada tahun setelahnya. Salah satu karya yang terpilih adalah karya Fredercih Silaban, yang mendesai Monas dengan gambaran karakter bangsa Indonesia yang dapat bertahan selama berabad-abad. Baru pada tanggal 17 Agustus 1961 pembagunan Monas berlangsung.

Desain Tugu Monas memiliki konsep Lingga dan Yoni, merupakan lambang yang menggambarkan kesuburan dana juga kesatuan yang harmonis dimana keduanya saling melengkapi. Lingga adalah tugu Obelisk yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin, bersifat aktif dan juga positif serta melambangkan siang hari.  Sementara Yoni adalah pelataran cawan yang landasan Obelisk, melambangkan perempuan, elemen feminis, pasif dan juga negatif serta melambangkan malam hari.

Bentuk Tugu Monas dapat juga diartikan sebagai Alu dan lesung yang merupakan alat penumbuk padi, sering kita dapati pada setiap rumah petani-petani Indonesia.

Ketinggian Monas 132 Meter dengan ornamen puncak yaitu Cawan Api Puncak Monas yang memiliki diameter 6 Meter dengan Ketinggian 17 Meter dengan berat 14,5 Ton dan dilapisi emas 50 Kilogram.

Penutup.

Akhirnya kesampaian juga jogging di Monas dan mungkin lain waktu akan mengulanginya lagi. Plus mencatatnya sebagai postingan organik perdana di Tahun 2022. Seru dan menyenangkan melakukan kegiatan yang sehat, bermanfaat dan menyenangkan diawal tahun.

Semoga kita semua dapat melalui tahun 2022 dengan keadaan baik dan penuh sukacita. Amin.

Untuk kamu yang masih jalan-jalan tetap waspada dan hati-hati ya…dan teruntuk kamu yang udah di hati udah dech ga usah jalan-jalan lagi…. Heheheh..

Selamat tahun baru kawan….

 

Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

2 komentar

  1. jadi kangen Monas dan Jakarta, terakhir kesana kayaknya waktu kuliah, dulu buangetttt
    semoga harapan-harapan bang Kornelius di 2022 ini berjalan dengan lancar ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai.. hai..Baru baca komennya kak ainun nich.. terimakasih utk support dan apresiasiny... semoga harapan kak ainun juga segera menjadi kenyataan ya... 🙏🙏

      Hapus
Untuk Sementara Pesan di Moderasi....
Menghindari Beberapa konten2 yang negatif ...
Berfikir yang Baik dan tinggalkan jejak yang baik..
Terima kasih