Setidaknya sudah dua minggu ini kebaktian di GKI Serpong ada yang sedikit berbeda, ditengah kebaktian sebelum memasuki khotbah pendeta maka akan disampaikan Tokoh Misi. Iyes tokoh misi hadir dengan maksud menyampaikan dan mengenalkan misionaris-misionaris yang sudah lbih dahulu datang dan menyebarkan ajaran kekristenan. Dan untuk minggu ini Tokoh Misi adalah Samuel Marinus Zwemer yang melakukan misi pelayanan ke Arab- Timur Tengah. Samuel Marinus Zwemer dan rekannya James Coantine menyebarkan berita kebaikan tentang injil di tanah yang gersang dan bukan sebuah hal yang mudah pada saat itu (bahkan hingga sekarang). Lalu siapa sebenarnya Samuel Marinus Zwemer (12 April 1867–2 April 1952), ia yang dijuluki Rasul untuk Islam, adalah eorang misionaris, penjelajah, dan cendekiawan Amerika Serikat. Pada tahun 1887, ia menerima gelar A.B. dari Hope College, Holland, Michigan, dan pada 1890, ia menerima gelar M.A. dari New Brunswick Theological Seminary, New Brunswick, N. J.. Gelar lain yang diterimanya termasuk D.D. dari Hope College pada tahun 1904, gelar L.L.D. dari Muskingum College pada tahun 1918, dan gelar D.D. dari Rutgers College pada tahun 1919. Ia juga merupakan pendiri dari Zwemer Centre di California.
Meskipun sedikit jiwa yang
dapat diselamatkan namun misi Samuel Marinus Zwemer adalah langkah kecil pada
saat itu dan membuat para Misionaris lainnya untuk terus berani melangkah
meskipun seakan tidak ada yang dihasilkan. Pesan yang Samuel Marinus Zwemer
coba sampaikan adalah “Teruslah mengupayakan yang terbaik dalam kehidupan ini.”
Oiya sebelum masuk gereja tadi dibagikan
selebaran dari LAI yang akan melaksanakan semacam konser rohani gitu untuk
mendukung kegiatan donasi 20.000 alkitab untuk daerah yang tidak terjangkau. Dan
bertepatan dengan bulan Juli, yaitu bulan pekabaran Injil. Kita diedukasi untuk
memberitakan injil, salah satunya adalah dengan berdonasi alkitab untuk wilayah
yang tidak terjangkau. Pilihan yang disediakan itu adalah membeli tiket konser
rrohani sekalian berdonasi atau hanya berdonasi saja. Yuks berdonasi alkitab
untuk wilayah-wilayah yang tidak terjangkau.
Mewartakan
Injil Dengan Kasih Yang Bertindak
Dari
kisah Samuel Marinus Zwemer yang
melayani pekabaran injiil di Timur Tengah-Arab, dengan keadaan yang
tidak mudah. Namun Samuel Marinus Zwemer memilih untuk tetap menjalaninya. Lalu
apa yang memotivasi Samuel Marinus Zwemer untuk memberitakan kebaikan injil di
tanah muslim, Pdt. Marfan F. Nikijuluw Tahamata menyampaikan dalam pesan
khitbahnya hari ini, bahwa beberapa alasan dari Samuel Marinus Zwemer untuk tetap
mau memberitakan kebaikan injil meksipun tidak mudah yaitu
1. Taat Pada Amanat Agung Tuhan Yesus. Ini motivasi
yang menguatkan ia untuk tetap mau memberitakan injil. Ketaatan pada amanat agung dan keinginan yang
kuat untuk menjadikan mereka mengenal kebaikan Tuhan dan menjadikan murid-murid
Tuhan serta mengajarkan tentang kasih dan kebaikan dari ajaran Yesus itu
sendiri.
2. Kasih Tuhan Yang Menggerakan, kasih universal Yesus sendiriyang menggerakan
dirinya untuk tetap kuat dan setia untuk terus menjalankan misi pelayanan
hingga selesai.
3. Kesadaran Akan Tantangan Dan Pengorbanan, Samuel
Marinus Zwemer sadar bahwa tantangannya berat tapi tetap dilakukan seperti
Yesus sendiri telah mrngambil tantanganNya dengan mengorbankan diri untuk mati
di kayu salib menebus dosa umat manusia.
4. Pengalaman
Pribadi Dan Keyakinan Teologis. Sebab ia percaya kabar baik injil, Kasih
dari Tuhan Yesus dapat memberikan harapan bagi semua manusia.
Meskipun pada akhirnya sedikit orang
yang tertarik dan menjadi percaya Samuel Marinus Zwemer telah membuka jalan dan
menginspirasi banyak orang untuk tetap mau dan kuat melayani ditempat-tempat
yang sulit dijangkau sekalipun dan medan yang berat bukan sebuah masalah.
Apa yang dilakukan Samuel Marinus Zwemer
adalah wujud nyata dari kasihnya kepada Tuhan dan manusia itu sendiri melalui
pelayanan yang disampaikan.
Kasih menurut iman kristiani itu sendiri
terbagi lagi yaitu Kasih Agape, Kasih Philia, Kasih Storge dan Kasih Eros.
1. Kasih
agape adalah cinta
tertinggi yang dirujuk oleh Alkitab. Cinta ini abadi, sempurna, penuh
pengorbanan, dan tanpa syarat. Agape menggambarkan kasih Allah (1 Korintus
13:4-8). Agape adalah kasih yang sempurna. Tuhan Yesus
mewujudkan kasih ini dengan mengorbankan diri-Nya untuk menebus umat manusia.
2. Kasih Philia,
Kasih ini menggambarkan kasih persaudaraan atau persahabatan yang melebihi
ikatan keluarga. Dalam
artian kita harus mengasihi sesama/teman/sahabat seolah-olah mereka adalah
saudara kita. Kasih filia ini tergambar dalam kisah Alkitab, yaitu tentang
cerita Lazarus yang bangkit.
3. Kasih
Storge menggambarkan kasih yang ada dalam keluarga. Kata ini menggambarkan
ikatan mendalam dan penuh perhatian antara orang tua dan anak, suami istri,
saudara kandung, dan lainnya. Nah kebalikan dari storge adalah astorgous yang
berarti “tanpa kasih sayang” (Roma 1:31). Paulus telah mengingatkan kepada kita
bahwa di akhir zaman, orang akan menjadi sangat egois, sampai mereka tidak
mempunyai rasa cinta untuk keluarganya sendiri (2 Timotius 3: 2-3).
4. Kasih
Eros Eros mengacu pada cinta yang
romantis atau seksual. Ini adalah hadiah Tuhan kepada pasangan yang sudah
menikah, sehingga bisa mengungkapkan cinta satu dengan yang lain. Cinta ini
memang tidak muncul di Alkitab, tapi di kitab Kidung Agung kita bisa melihat
cinta yang penuh gairah yang dimiliki oleh suami istri.
Penjelasan
mengenai Kasih,
1. Kasih adalah inti dari Hukum Allah
2. Sebuah Tindakan bukan emosi
3.
Berasal dan mencerminkan Allah
4. Tanda Injil yang hidup
5. Buah Roh
Tindakan
Kasih adalah sebuah Kabar Baik. Masih
ingat kisah orang yang dirampok dan siapa yang menolong , bukan orang lewi
tetapi orang Samaria. Ini ada ceritanya sendiri kenapa orang Lewi enggan menolong
(padahal orang Lewi pada saat itu dianggap mengerti tentang agama, kasih dan
ajaranNya) namun orang Lewi melewatinya karena ia berfikir kalau ia memutuskan
untuk menolong maka ia akan terkena najis karena pada saat itu dianut bahwa
menyentuh oramg mati selain keluarga adalah najis dan orang Lewi tersebut akan
kehilangan kesempatan untuk melayani, yang pada prinsipnya pekerjaan dan
pelayananannya lebih penting daripada menolong orang.
Lalu
lewat orang Samaria yang hanya orang biasa, tidak mengerti agama, kasih dan
lainnya namun ia memilih untuk menolong orang tersebut tanpa melihat siapa
orang itu dan bagaimana nanti dengan dirinya. Inilah cerminan Kasih sejati,
menolong tanpa pamrih, yang datang bukan dari orang yang mengerti akan kasih sendiri.
Dan sejatinya ini yang harus kita lakukan.
Kasih
harus berbuah nyata. Kasih yang bertindak, Injil yang mengubah hati dan
memampukan untuk berbuah dalam tindakan
nyata. Karena kasih sendiri adalah bagian dari buah roh yang didalamnya ada Sukacita,
Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan,Kelemahlembutan dan Penguasaan
diri.
Ketika
hendak Memberitakan Injil maka Kasih yang bertindak disana.
Lalu bagaimana
dalam praktik keseharian kita, maka Pdt. Marfan F. Nikijuluw Tahamata menutup
khotbahnya bahwa tidak harus melayani ke pulau yang jauh, tapi bisa melalui
kehidupan keseharian kita tindakan injil nyata dalam kehidupan. Berbuah roh dan
membagikannya kepada kehidupan sekitar, mulai dari lingkungan tempat tinggal,
lingkungan tempat kerja hingga dalam pelayanan gereja.
K A S I H adalah
akronim dari Ketulusan, Anugerah,
Setia, Ikhlas dan Harapan
Injil bukan hanya berita yang didengar tetapi
kuasa yang menggerakkan hidup..
So, happy Sunday dan siap untuk berbuah
dan berbagi kepada sesame sebagai wujud dari Mewartakan Injil Dengan Kasih Yang
Bertindak
Keterangan tambahan dari site 4 Jenis
Kasih yang Ada Dalam Alkitab dan Pembahasannya