SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Sepedaan Perdana Cikini Ke Kota Tua

PTTUN Jakarta
Sepedaan PTTUN Jakarta 

Kali ini saya memutuskan untuk mengaktifkan kembali aktivitas mengayuh sepeda (gowes)  secara masih ada sepeda tidak rapi tersimpan di gudang. iya di gudang, lama sudah tidak digunakan alhasil berantakan dengan sendirinya. Bannya kempis hingga berdebu berat bahkan dibeberapa bagian sudah mulai terlihat karat sudah mengerogoti.

Beberapa saudara pernah  menanyakan perihal sepeda yang ada, apakah hendak dijual atau masih terpakai?  Sejauh  pada saat  ia bertanya belum  muncul atau  terbesit pikiran untuk menjualnya. Tapi untuk menggunakannya masih enggan. Aneh bukan, Untuk sementara kembali didiamkan dan  tersimpan  berantakan dalam gudang.

Hingga kemarin orang tua bertanya apakah sepeda masih digunakan, karena yang nanya ortu , spontan  jawab, tidak terpakai dan begitu saja ada di gudang. Alhasil 2 unit sepeda Mountain Bike (MTB)  menurut saya, yang akhirnya dikoreksi oleh teman bukan MTB tetapi crossover bike (tau jenis sepeda apalagi ini) kami bagi dua satu untuk saya gunakan kembali dan satunya untuk orang tua.

Sebelum kembali dipakai, sepeda harus terlebih dahulu dibawa dan periksakan keadaan semuanya. Bukan sebuah  perkara mudah dan  ringan membawa sepeda dari Bekasi Selatan (Jati Asih) ke Jakarta Utara. Apalagi belum mengetahui kalau sepeda sekarang sudah mudah di lepas tanpa bantuan kunci-kunci tertentu.
Setelah tiba di sekitaran pasar lontar Jakarta utara, bengkel sepeda yang sekaligus toko sepeda melakukan pemeriksaan, mulai dari ban yang sudah kempis (habis anginnya) gir roda, sadel, pedal dan lainnya. Melihat semua perangkat yang ada dalam sepeda dan memastikan semuanya bekerja dengan baik.

Sepedaan PTTUN Jakarta
Sepedaan PTTUN Jakarta
Seingat saya dulu yang membuat saya sempat enggan meneruskan olahraga bersepeda ini adalah selain tidak adanya teman tergabung dalam sebuah komunitas juga tidak nyaman dengan sadel (tempat duduk) sakit banget. Bengkel sepeda menyarankan untuk mengganti  sadelnya. Benar saja setelah melakukan penggantian sadel masih sakit sedikit (karena penyesuaian) tidak seperti sebelumnya. Plus membeli kunci agar aman selama tidak digunakan. Btw setelah lama tidak bersepedaan agak kaget juga mendengar harga sadel lumayan (yang mepuk) itu seharga Rp, 125.000,- dan kunci Rp. 35.000,-  perasaan dulu ( 5 tahun lalu) ga segitu dech.

Perdana Sepedaan Ke Kota Tua.
Suka takjub dengan senior dikantor yang kuat banget sepedaan dari rumahnya yang berada di Jatiasih ke kantor yang berada di Cikini Jakarta Pusat. Edan, kuat banget kan, lepas itu dia ikutan juga gowesan bareng ke Kota Tua (Kotu).

Jam masih menujukkan pukul 08.00 pagi saat semua tim sudah lengkap berkumpul dihalaman depan kantor. Saya sendiri baru kali ini gabung dalam komunitas sepedaan kantor. Mereka sudah lebih dahulu memulainya. Tapi sebagai newbie saya tidak sendirian ada beberapa lainnya.

Karena rame-rame, jadi jarak yang lumayan terbilang jauh (menurut saya yang nubi) tidak terasa, waktu tempuh dari Cikini ke Kota Tua hanya sekitaran 1 jam. Menyempatkan mengambil beberapa dokumentasi dan beristirahat sejenak di Kota Tua. Bertemu dengan komunitas sepeda lainnya, saling bertegur sapa. Rute yang kami tempuh, Cikini – Stasiun Gambit – Harmoni – Glodok – Kota Tua.

Sepedaan PTTUN Jakarta
Sepedaan PTTUN Jakarta

Dan tidak berlama-lama segera kembali menuju kantor, sebelum matahari beranjak tinggi dan menyengat kulit itupun kami masih menyempatkan untuk berisiirahat sejenak menikmati semangkuk mie ayam bakso (hmm gimana bisa kurus kan).

Biar tidak bosan jalur pulang memilih berbeda dengan jalur keberangkatan, pulang dari Kota Tua menyusuri bawah  rel dari Stasiun Mangga Dua terus ke Sawah  Besar hingga masuk ke Kawasan Pecenongan lanjut ke Mesjid Istiqlal memutari Kementrian Agama masuk ke daerah Gambir- Tugu Tani dan sampai kembali ke Cikini.

Total waktu tempuh adalah 3 jam dengan jarak sekitar 40 KM dihitung dengan aplikasi.

Sepedaan PTTUN Jakarta
Sepedaan PTTUN Jakarta


Menarik nich sepedaan rame-rame lebih ga berasa capek karena santai dan menikmati pemandangan dan kebersamaan.

Jadi Penasaran juga sebenarnya apa sich manfaat sepedaan bagi tubuh…

Hmmm… Nanti saya coba brosing-brosing dech biar tambah semangat sepedaannya.
Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar