SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Happy Parenting For Alpha Generation dengan Novita Tandry



Mengajar anak itu adalah the hardest job your ever love. Banyak yang paham anak itu sebagai anugerah tapi sedikit kita yang paham memiliki ilmunya (how to).

Menjadi Seorang Blogger itu selain menambah wawasan juga menambah pengetahuan tempat akan sebuah lokasi. Seperti Resto Kedai Sirih Merah, sering ke tanah abang tapi baru tahu ada resto menarik di seberang BI,persisinya Jalan Taman Kebon Sirih No 5 Kebon Sirih Jakarta Pusat. Nuansa rumah yang ditawarkan dengan pelayanan resto berkualitas. Dan untuk makanan yang di tawarkan lumayan ragamnya, yang enak pada saat saya berkunjung itu adalah udang tepungnya (kalian harus coba kalau mampir ke sini)

Udah makannya lanjut ilmu parentingnya, sepertinya selain menimba ilmu dan menambah wawasan, momentum kali ini saya anggap sebagai reuniannya saya dengan ibu Novita Tandry. Secara dahulu semasa kuliah saya sempat bekerja paruh waktu dengan perusahaan / sekolah yang beliau pimpin. 

At least kembali berkomunikasi dengan beliau membuat ingatan saya kala ngajar di Tumble Tots kembali terbuka sekaligus tetap mengisi kepala saya akan ilmu baru mengenai pola asuh buah hati. 

Sosok Novita Tandry 

Happy Parenting
Mari berkenelan dengan beberapa generasi, dimulai dari Baby Boomers, X,Y, Z baru hadir Generasi Alpha.  Generasi Z itu sendiri adalah  Generasi Millenial. Baby Boomer lahir sekitaran tahun 60 an, Generasi X tahun 1961-1980, Generasi Y tahun 1981-1990, Generasi  Z tahun 1990-2000. Dan Generasi Alpha 2010 sampe sekarang.


Alpha generation, ini yang akan kita bahas lebih dalam, generasi yang lahir diatas tahun 2000 sejak dalam kandungan sudah terekam dalam teknologi. Cenderung punya daya juang, etika, sopan santun, dan displin yang lebih rendah dari generasi sebelumnya. 

Tahun 2000 Generasi XYZsudah selesai, saat ini penyebutan generasi kembali ke alphabet romawi, A,B,C dst. 

Generasi Alpha sendiri yang sedari dalam kandungan sudah terpapar dengan teknologi. Lihat kondisi saat ini banya foto anak yang dipost dalam keadaan yang tidak berpakaian. Tahukah kalian bahwa dengan berpakaian yang lengkap saja masih dapat disalahgunakan. 

Jika kita memperbadingkan generasi 25 tahun yang lalu dengan Generasi Alpha, maka Alpha cenderung lebih rendah, lebih mudah baper. Comparison (memperbandingkan) dalam hidupnya lebih banyak. 

Suasana Parenting Bareng Novita Tandry


Memperbandingkan hidup sehingga menilai hidupnya tidak lebih baik ketimbang hidup temannya disosial media. Ini yang biasanya datang ke Novita Tandry sebagai psikolog ketika sudah akut. 

Novita Tadnry sendir mengambil contoh kasus klien yang ia tangani langsung seorang anak dengan usia 27 tahun (tidak dapat dikatakan anak-anak lagi sich), sudah lulus S2 di univ mahal dan terkenal. Setiap hari bangun jam 2 siang dan semua kebutuhannya sudah disediakan sama pembantunya. 

Dalam salah satu sesi, si anak berujar, "Bu, saya ini lulusan S2, kerja dengan gaji 5 juta, biaya transportasi dan lain-lain habis empat juta, sisa satu juta. Lalu dia bilang buat apa capek-capek toch nanti akan dapat warisan." Hal ini terekam dalam bawah sadar dia semasa kecil orangtuanya selalu berujar semua yang dicari orang tuanya toch akan buat ia juga sebagai anak, terlebih ia adalah anak tunggal.  Toch logika berfikir sang anak kala itu adalah tujuan akhir hidupnya adalah kenyamanan yang sekarang sudah dimiliki lalu untuk apa bersusah payah bekerja untuk mendapatkan kenyamanan tersebut, 

Hey, Novita Tandry seorang Pakar Psikologi mengingatkan bwhawa kita perlu jadi pendengar yang baik ketika anak-anak berada diusia dini, sebab parenting tidak diperhatikan ketika si anak sudah menjadi masalah di kemudian hari. Sederhananya Parenting terhadap anak ketika usia anak sedini mungkin bukan ketika sudah muncul menjadi sebuah masalah pelik di kemudian hari

Sesi Tanya Jawab dengan Novita Tandry 


Mengajar anak itu adalah the hardest job your ever love. Banyak yang paham anak itu sebagai anugerah tapi sedikit kita yang paham memiliki ilmunya (how to).

Apa mungkin sisi emosi ibu yang lelah mengurus anak memiliki atau mempengaruhi  emosi sang anak (bisa juga).  Emosi sendiri ada beberapa, takut, marah dsb. Bahkan takut akan masa depan, LGBT sendiri ada diperingkat 5 dunia. 

Setiap bulan tahapan pertumbuhan setiap anak berbeda. Dan baru tahu ada masalah ketika sudah usia 3 tahun, ini yang perlu di ketahui dan dicegah. 

Ada berapa dari kita yang anaknya tidak merangkak diusia 6 bulan. Ini contoh sederhana, anak yang merangkak dan tidak merangkak akan berbeda konsentrasinya ketika sudah masuk Sekolah Dasar. Kenapa harus merangkak, hal ini melatih atau merangsang pusat saraf dari kepala hingga ke lumban bawah. Sefalucodal,  pertumbuhan dari kepala hingga ke bagian bawah (kaki).

Berikutnya Novita menegaskan agar memberikan Self Estimation dalam porsi tepat sehingga self esteem yang ada hadir menjadi self confident, sederhananya tidak menilai diri terlalu tinggi dan tidak menilai terlalu rendah. 

Bagaimana cara melatih kemampuan berempati pada anak.: 
*Orang tua memberi contoh.
*Mengucapkan terimakasih.
*Menjadi orang tua yang konsisten.
*Mendorong anak untuk menjadi relawan. 
*Ajari anak menghargai perbedaan.

Tentang Kronos dan Kairos.
Ajarkan anak tentang waktu ; Kronos (kuantitas, waktu yang dapat diukur, jam, hari, tanggal bulan dan tahun) dan Kairos (kualitas : waktu Tuhan bertindak untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia). Memahami hakikat waktu sehingga anak menghargai dan memanfaatkannya  dengan bijak, tepat, cermat dan berdaya guna bagi kehidupan. 

Saat ini LGBT, sudah ketinggalan zaman, bahkan mereka sudah punya hari LGBT sedunia, bahkan ada logo, bendera dll. Yang masuk baru dan perlu diwaspadai adalah QAI. organisasi ini baru masuk dan melanda di USA, sementara  di Indonesia LGBT sendiri baru mulai dan mewabah (harus hati-hati dan perhatikan anak kita tumbuh kembangnya dan interaksi sosialnya). 

Bagaimana peran orangtua hadir di kehidupan anak. 70 persen adalah pola asuh, ketika anak melihat ayah kasar kepada ibu, maka anak perempuan takut kepada laki-laki. 

Usia anak memberontak berada  sekitar 9-10 tahun. Anak tahu benar atau salah  baik dan buruk diusia berapa? Disekitar 12 tahun. 

Orangtua adalah pendidik utama dan terutama. Rumusnya 21/90, 21 (repitisi / pengulangan) kali melakukan sebuah hal maka akan menjadi sebuah kebiasaan, seperti makan brokoli harus kreatif dan dilakukan sebanyak 90 hari.

Sementara untuk anak dibawah 5 tahun maksimal untuk fokus konsentrasi adalah 5 menit. Sementara orang dewasa maksimal 20 menit. 

Membesarkan anak sama seperti membesarkan perusahaan ada SOP nya. Sama seperti pernikahan yang butuh diperjuangkan. 

Bahkan Socrates pernah berujar, hidup yang tidak diuji tidak layak untuk dihidupi. Uji anak sedari kecil, agar dia paham bahwa hidup itu adalah ujian. 

Terakhir ia menutup dengan sebuah ungkapan "I hear I forget, I see I remember. I do I understand. Tidak ada jalan instant untuk membesarkan anak."

Salam Happy Parenting



 


Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar