SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Sekilas tentang pemikiran Imanuel Kant

Dokumentasi waktu di gedung SCTV
Menurut Kant, Tuhan ada dan Ia punya rencana maka Ia tidak akan ditarik-tarik oleh doa-doanya (umat manusia). Ia beragama secara rasional. 

"Setiap Tulisan akan membawa kita pada pengalaman berikutnya" Kornelius Ginting.

Hallah apa coba, efek habis ikutan kelas Filosofi. Tapi setidaknya itu yang saya yakini. Karena dengan ide dan sumber tulisan yang kita buat akan membawa kepada pengalaman berikutnya. 

Awalnya hanya hadir di sebuah Kelas Salihara lalu menuntun saya  kepada informasi berikutnya, Kelas Filosofi. Tempatnya di sebuah ruangan yang sedikit menjorok kedalam tanah, ini juga mengapa di namakan kelas filosofi bawah tanah. Kalau genre musik, musik underground, kalian pasti mahfum identik dengan hingar bingar dengan hentakan drum dan gitar yang meraung kencang.

Beda dengan kelas Filosofi Underground Teater Utan Kayu. Jauh dari kesan hingar-bingar, yang terjadi malah sebaliknya. Tema yang lumayan berat menurut saya, secara yang dibahas Immanuel Kant. 

Ya sudah nikmati saja kelasnya, suasana dan sisi ilmu serta filosofinya. 
Narasumbernya Fitzerald K Sitorus, bagi kalian pecinta Filosofi pasti kenal dengan sosok ini. Beliau lulusan STF Driyakara dan saat ini lulus juga S3 dari Frankfurt.

Imanuel Kant sumber Phillosphers.co.uk 

Imanuel kant (IK) rujukan bagi filsafat aliran hukum liberal. Hukum Hak Asasi Manusia juga merujuk ke IK.  Meskipun IK terlahir miskin. Bapaknya penyamak kulit dan ibunya biasa aja. Aliran kristen Pyietast (soleh). Moralitas ketika IK hidup diukur dari moralitas agama, kebahagian, hukum. Dan ia nyatakan itu palsu. 

Hidup IK monoton, sepanjang hidupnya ritmenya sama, Bangun jam 5 pagi, hanya minum teh. Makan siang tepat pukul 2, lalu tidur siang selama 1 jam.

Rutinitas yang monoton terkadang bisa menimbulkan terobosan baru bagi dunia filsafat.  siapa sangka sosok yang tidak berjalan lebih dari 40 KM dari tempat tinggalnya dapat menjadi seorang filosofi ternama pada saat ini.

Ia hidup masa Frederich Agung, brutal dan kejam. Tapi secara kebijakan terutama pendidikan sangat progesif. 

Bukunya IK adalah Kritik Akal Budi Murni. Banyak anggapan bahwa IK, seorang nabi (agama baru). Banyak gaya hidupnya IK bercitra Maxim (kayanya yang ini juga filsafat dech).
Makan sekali sehari, perut kenyang buat malas berfikir, salah satu ungkapan Imanuel Kant. Serupa sedikit sama Steve Jobs yang Stay Fool Stay Hungry.  

Setiap makan siang ia mengundang tamu 3-9 orang. Dan tidak akan mengajak bicara jika tamunya datang telat. 

IK sendiri tidak mau ditemani berjalan-jalan. Karena menurutnya jika berjalan-jalan ia akan bernapas tidak melalui hidung tapi melalui mulut (karena berbicara dengan teman jalannya. kecuali temannya mau tidak diajak bicara selama perjalanan). 

IK sendiri tidak menikah, rencananya menikah tetapi ia sadar bahwa ia akan hidup dengan Maxim (aturan) dia sendiri. Hidupnya yang monoton. 

Tuhan Agnostik. Artinya kita tidak tahu tentang Tuhan. Ia tidak mengatakan Tuhan itu ada atau tidak ada (udah ngga usah diperdebatkan, anggap aja IK nyleneh) IK sendiri lebih kepada anggapannya “Lebih baik jika dianggap Tuhan itu ada”. 

Ia sendiri akan mengecam orang yang sok tahu tentang Tuhan. 

Menurut Kant, Tuhan ada dan Ia punya rencana maka Ia tidak akan ditarik-tarik oleh doa-doanya (umat manusia). Ia beragama secara rasional. 

Transenden, melampaui pengalaman inderawi.  Kant menggunakan kata Transendetal, hal yang memungkinkan terjadinya pengetahuan. 

Kondisi yang memungkinkan kita untuk tahu sebuah botol. Tentu tidak dapat dijadikan objek pengetahuan. Karena si botol sudah memhuka diri sebagai pengetahuan (lumayan ribet kan).

Apriori yaitu mendahului pengalaman. Lawannya adalah Aposteriori, sesudah pengalaman.

Itu sedikit yang diteliti IK. Syarat Apriori yang memungkinkan memiliki pengalaman.

Apa yang memungkinkan kita mengetahui sebuah objek. 

Pernyataan Transendental adalah syarat-syarat yang memungkinkan terjadinya pengetahuan. 

Mengapa IK membangun sebuah filsafat Transendental? Karena menurutnya Pengetahuan  di dapat dari pikiran dan rasio.

Contoh bentuk Botol, ada banyak eksistensi di dalamnya. 

David hume, filsafat juga yang menyadarkan IK tentang ilmu ini. 

Rumus Causalitas dipertanyakan dan di lawan dengan empiris. Batu di lempar dan kaca pecah. 

IK menpertanyakan causalitas "karena" dua hal yang berbeda terkoneksikan. 

Proyek utama IK tetap pada metafisika. Hal-hal Supra Inderawi. 

Bagaimana agar metafisika menjadi sebuah ilmu? IK terkesan pada ilmu alam juga (matematika, fisika dll). Sejak ilmu ditemukan maka akan menjadi fondasi pada ilmu berikutnya. 

Harapan IK adalah membangun metafisika sebuah ilmu sepasti ilmu alam. 

Kelas Filosofi Underground Utan Kayu 


RUANG dan WAKTU
Adalah titik pertemuan pertama dengan objek.
IK menyatakan Ruang bukan konsep empiris. Ruang ada di kepala kita. Buktinya adalah kemampuan kita mengatakan benda di atas meja, di samping atau di bawah. 

Waktu pun berlaku sama, jam, kalender adalah kuatifikasi waktu. Waktu sendiri sama seperti ruang hanya ada di dalam kepala.

Ruang itu adalah syarat subjektif dari syaraf inderawi kita. Pun dengan waktu. 

Dikaitkan dengan matematika dan ilmu alam, ke dua ilmu ini sudah punya konsep apriori di dalam kepala masing-masing. 

"Berani Berfikir sendir" orang yang masih bergantung pada pemikiran orang lain belum tercerahkan. Imanuel Kant

Lumayan berat loh untuk mencerna pemikiran IK, selama 2 jam penuh saya hanya menganggukan kepala tanda paham atau menggeleng karena beberapa pernyataannya suka nyleneh aneh (banyakan yang terakhir sepertinya).

Bagaimana menurut kalian?











Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

6 komentar

  1. Artikel ini isinya penuh mutiara kata
    termasuk yg ini saya sangat setuju
    "Setiap Tulisan akan membawa kita pada pengalaman berikutnya" KEREN bingits kata ini Bang Lius
    salam sehat dan semangat amin

    BalasHapus
  2. luar biasa nih. padat dan menggugah. banyak hal yang membuat saya jadi berpikir keras saat membaca artikel ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas..saya juga berfikir keras ketika ikut kelasnya..

      Ribet sangat..kadang masuk akal..kadang tidak..

      Hapus
  3. Balasan
    1. Kelasnya juga asik kok mas..kapan2 coba gabung ke kelas filsafat utan kayu dech

      Hapus
Untuk Sementara Pesan di Moderasi....
Menghindari Beberapa konten2 yang negatif ...
Berfikir yang Baik dan tinggalkan jejak yang baik..
Terima kasih