SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Filosofi arloji kecil

Mungkin cerita ini sudah ratusan atau ribuan kali kita dengar dan baca. Tapi tetap saja menarik untuk disimak terutama bagi saya yang selalu mengalami rasa percaya diri yang kurang.

Alkisah di sebuah pinggiran desa hiduplah seorang tukang reparasi jam tangan. Pada masa itu jam tangan dapat berkomunikasi dengan pembuatnya. Konon ada sebuah arloji kecil yang merasa tidak percaya diri. Ia selalu membandingkan dirinya dengan jam dinding yang besar dan gagah yang dipajang dirumah-rumah mewah.

Semakin ia membandingkan dirinya semakin kecil ia merasakan dirinya. Muncul pertanyaan-pertanyaan dari dalam dirinya, apa sich yang bisa saya lakukan? seberapa kuat jarum jam saya akan berputar? Berapa lama saya akan dapat tahan?

Sang arloji kecil mengeluhkan hidupnya pada sang pembuatnya. Setelah mendengar cerita dari si arloji kecil, sang pembuat pun bertanya, tugas sebuah arloji itu apa? Sontak si arloji menyahut; menunjukkan waktu/jam kepada pemiliknya. Tapi kembali ia berargurmen, "kalau terus berputar seperti jam dinding itu manalah ku sanggup, 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 3600 putaran dalam 1 jamnya".

Dengan bijak sang pembuatnya berkata, bagaimana kalau kamu berputar setiap detiknya, apakah sanggup?". Dengan enteng sang arloji pun menyahut, "kalau setiap detik mah tidak ada masalah". Jadi lakukanlah, pesan sang pembuat arloji.

Singkat cerita, sang arloji mampu melewati setiap detik yang ia janjikan kepada pembuatnya, tanpa ia sadari, detik yang ia lewati berganti menjadi menit, menit yang ia lewati berganti menjadi jam. Jam yang ia lewati berubah menjadi hari. Demikan seterusnya hingga tanpa ia sadari puluhan ribu detik sudah ia lewati. Bahkan tahunan pun ia lampaui.

Pesan moral dari cerita diatas adalah kita mungkin tidak mengetahui seberapa jauh kemampuan dan kekuatan yang kita miliki. Terkadang hanya diperlukan sebuah hati yang mau melakukan tanpa perlu berfikir apakah bisa atau tidak nantinya..... Apakah berhasil atau gagal nantinya????

#talktomyself


Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar