SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

wisata awal tahun 2011 Karang Bolong (Pantai Anyer)

Karang Bolong
Tanggal 1 Januari 2011, kami sepakat untuk melakukan perjalanan wisata menuju Karang Bolong yang jaraknya hanya sekitar 23 KM dari MYPISITA (Cottage tempat kami menginap) hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 30 menit jika keadaan lancar. Kami sampai di Karang Bolong kira-kira pukul 13.30, lumayan panas keadaan pada saat itu, tetapi tetap menyenangkan.

Ada yang lucu pada saat kami memasuki tempat parkir di Karang Bolong, petugas parkir mengenakan tarif parkir Rp 10.000 permobil dan di bayar ketika kita memasuki pelataran parkir, yang anehnya adalah tiket masuk masuk Karang Bolong hanya di kenakan Rp 5000/orang artinya lebih mahal parkir mobil daripada ongkos masuk ke karang bolong itu sendiri.


Nama Karang Bolong itu sendiri mungkin berasal dari sebuah Karang besar di mana karena Abrasi air laut meyebabkan bagian tengah dari Karang tersebut tergerus ke laut dan mejadikan karang tersebut memiliki lingkaran besar di tengahnya (seperti Latar belakang foto) . Kita harus menaiki beberapa anak tangga yang melingkar keatas, untuk dapat mencapai puncak atas Karang Bolong dan menuruni kembali agar bisa berada di sisi bagian Karang bolong yang menjorok kelaut. Pemandangan yang bisa kami lihat sejauh mata memandang baik dari atas karang bolong dan dari sisi lainnya sangat indah. Berikut ini saya sertakan :

 
Pemandangan dari atas puncak Karang Bolong
Sisi Lain dari karang bolong yang menjorok ke lautan
Tetapi fasilitas yang di sediakan oleh pengelola Karang Bolong itu sendiri sangat minim sekali, diantaranya : Kebersihan air laut yang tidak di jaga, Kebersihan lingkungan sekitar (sampah dimana - mana) hingga keamanan menuju ke puncak Karang Bolong, tangganya sangat sempit dan ada satu bagian di mana Hand rail dari tangga tersebut tidak ada, jika jatuh di bawah itu adalah jurang yang lumayan dalam dengan banyak karangnya.

bagian tangga yang tidak memiliki Hand Rail (berbahaya)
Tetapi meskipun banyak kekurangan yang ada saat ini tidak lantas membuat pengunjung KarangBolong menjadi berkurang. Malah akan sangat bertambah banyak bila saat liburan datang seperti saat ini. Dominan pengunjung yang ada pada saat ini berasal dari luar kota dan Jakarta adalah salah satu yang terbanyak, hal ini terlihat dari banyaknya plat nomor kendaraan "B".

Pemandangan yang ditawarkan itulah yang menjadi ciri khas Karang Bolong sekaligus harga tiket masuk yang tidak memberatkan pengunjungnya. Mungkin karena harga tiket masuk yang relatif murahlah yang membuat kualitas pelayanan dan pemeliharaan di situs ini sangat minim sekali.
Saya ragu jika tidak ada campur tangan dari pemerintah setempat maka wisata karang bolong ini akan semakin buruk kualitasnya.

Adik saya terjatuh karena licinnya area sekitar
Dan bukan tidak mungkin jika dilakukan pembenahan disetiap bidang dan melakukan promosi - promosi yang gencar, saya yakin pengunjung yang datang pun tidak hanya penduduk lokal dan warga jakarta, melainkan turis-turis asing pun pasti akan senang berkunjung ke sana, (Dimana sekilas menurut saya pantai di sekitar Anyer viewnya hampir mirip dengan pemandangan sekitar pantai di daerah Bali)

Tangga menuju puncak Karang Bolong
Pesisir Anyer dari atas Karang Bolong dengan latar belakang gunung
Tepian Anyer dari atas Karang Bolong
Dan kunjungan wisata awal tahun 2011 ke Karang bolong pun meninggalkan cerita yang menarik dan membuat saya ingin kembali lagi kesana suatu saat. Sebab di pesisir pantai Anyer sangat banyak pantai yang sangat indah untuk di kunjungi, meskipun satu tepian pantai, tetapi pemandangan yang di hasilkan tidaklah sama. Setiap pantai menampilkan keindahannya sendiri. Coba dech. 

Seharusnya agenda kami berikutnya adalah bermain Banana Boat di Pantai Sambolo Ayer / Bandulu. Tetapi karena kemacetan yang sangat luar biasa, (2,5 jam kami terjebak macet, dimana waktu tempuh hanya 30 menit ketika berangkat) akhirnya wisata ke Bandulu kami tangguhkan hingga besoknya 2 Januari 2011 (kalau jadi ya).

Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar