SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Akhirnya Serumen Telinga Berhasil Dikeluarkan

 

Puskesmas Menteng-Jakarta Pusat


Kunjungan kali ini adalah ketiga kalinya ke Puskesmas Menteng untuk masalah telinga yang belum terselesaikan dengan tuntas. Datang pada minggu lalu, tepatnya Selasa 22 Juli 2025 dengan keluhan telinga sebelah kiri berdengung. Dan ga butuh waktu lama setelah dokter memeriksa, rupanya banyak Serumen Telinga yang menutup gendang telinga, sehingga ini yang menyebabkan telinga berdengung dan tidak dapat mendengar secara maksimal (baca: budeg)

 

Untuk yang belum tau Serumen itu apa? Sederhananya Seruman adalah kotoran telinga.   Serumen terbentuk dari campuran sekresi kelenjar minyak dan keringat, sel-sel kulit mati, serta partikel debu atau kotoran dari lingkungan. Fungsinya bukan hanya melapisi dan melindungi dinding saluran telinga, tetapi juga menjaga kelembapan kulit di area tersebut serta memiliki sifat antibakteri dan antijamur.

 

Dari situs emc healthcare saya jadi terinfokan bahwa serumen memiliki fungsi perlindungan, namun Ketika produksinya yang berlebihan atau pembersihan yang tidak efektif dapat menyebabkan penumpukan. Ketika serumen mengeras dan menyumbat saluran telinga, kondisi ini disebut impaksi serumen. Beberapa gejala yang umum terjadi akibat impaksi meliputi: Pendengaran berkurang atau tersumbat, Rasa penuh atau tekanan di telinga, Telinga berdenging (tinnitus)- ini yang saya alami, Nyeri telinga, Pusing ringan atau kehilangan keseimbangan-ini juga saya alami, dan Batuk (karena refleks dari saraf telinga). Penumpukan serumen dapat memperburuk kondisi pendengaran, terutama pada lansia yang sudah memiliki gangguan pendengaran terkait usia. Dalam beberapa kasus, impaksi serumen bahkan bisa menyebabkan infeksi telinga luar (otitis eksterna) jika tidak segera ditangani.

 

Setelah kunjungan pertama diberikan obat untuk melunakkan serumen pada telinga, maka disarankan untuk kembali pada hari ketiga dengan harapan serumen sudah lunak. Dan tara, pada kunjungan kedua, serumennya masih keras dan sulit untuk dikeluarkan dari telinga. Alhasil penggunaan obat pelunak masih disarankan dan diperpanjang sehingga tiga hari berikutnya. Namun kali ini telinga sudah semakin berdengung dan pendengaran semakin berkurang plus ditambah sudah ditambah sedikit pusing dan mulai hilang keseimbangan (terkadang melihat suatu benda tidak simetris/ lurus-padahal lurus)

 

Serumen Berhasil Dikeluarkan

Akhirnya pada kunjungan ketiga, dokter yang memeriksa telinga bagian kiri menyatakan serumen terlihat sudah melunak dan sudah bisa dibersihkan. Hanya saja sebelum dibersihkan dokter menyampaikan teknik membersihkan telinga akan membuat sedikit pusing karena akan memasukkan-menyemprotkan cairan infus (Nacl) ke dalam telinga.

 

Serumen Telinga Yang Berhasil Dikeluarkan
Serumen Telinga Yang Berhasil Dikeluarkan 


Yup, benar sahaja, semprotan pertama masih belum pusing, dan berhasil mengeluarkan serumen sedikit demi sedkit. Tetapi pada semprotan ketiga – hingga kelima, semprotan semakin membuat hilang keseimbangan dan dokter berhasil mengeluarkan serumen yang menutup gendang telinga.

 

Lega rasanya ketika serumen yang bentuknya lumayan besar tersebut berhasil dikeluarkan. Secara efek mendengar kembali menjadi jelas, seperti saluran yang lancar kembali. Namun efek semprotan tersebut memang meninggalkan efek pusing, mual bahkan melihat lampu puskesmas itu bergoyang cepat kekiri dan kekanan, bahkan ketika menutup matapun lampu dan puskesmas dalam perasaan saya masih bergoyang cepat.

 

Saya hitung sekitar 15 menitan hingga efek pusing dan bergoyang-goyangnya berangsur-angsur hilang. Namun untuk mual dan perasaan kepala tidak nyaman butuh sekitar 30 menit-45 menitan dari berkurang dan hilang. Syukurlah Puskesmas tidak ramai saat itu, sehingga dapat istriharat lebih lama untuk dapat memulihkan diri dan mendapatkan keseimbangan kembali.

 

Setelah keadaan normal, dokter memeriksa kembali dan menyatakan gendang telinga sudah terlihat dan tidak ada sumbatan serumen lagi, namun masih ada sisa-sisa serumen pada bagian pinggiran telinga namun tidak mengapa, masih dalam batas toleransi.

 

Sebelum pulang dokter menyarankan agar selama 3 hari-satu minggu kedepan hindari aktivitas berenang dan transportasi udara (pesawat) untuk mencegarh adanya perbedaan tekanan yang dapat menyebabkan telinga sakit dan hindari juga mendengarkan suara musik yang terlalu keras melalui headset. Dan jika merasa telinga kotor maka bersihkan bagian luar saja, jangan gunakan cotton bud untuk membersihkan bagian dalam.

 

Info dari dokternya, kotoran telinga akan keluar otomatis ketika kita tidur atau sedang beraktivitas, tanpa kita sadari. Namun jika sudah menumpuk dan menganggu pendengaran maka harus ke dokter jangan membersihkan sendiri.

 

Pfuf syukurlah, Serumen tersebut berhasil dikeluarkan meskipun belum diketahui pasti penyebabnya apa. Sementara Serumen penuh hanya pada bagian telinga kiri, dan telinga kanan dinyatakan bersih tidak terdapat serumen sama sekali.

 

Telinga Sehat Untuk Tubuh Yang Sehat.....

 

 

 

 

Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar