SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Kelola Stress Selama Bekerja Dari Rumah (Era Pandemi)

Belajar Sambil Main Online
Belajar Sambil Main Online


Iyess, Masih mencari ilmu dari dunia online, menambah wawasan sekaligus membiasakan dengan dunia daring. Mau tidak mau setelah adanya pandemik semuanya berangsur-angsur bergerak berbasis online. Apa pilihan saya selain harus membiasakan diri dengan itu semua. Mau tidak mau suka atau tidak suka harus membiasakan diri dengan dunia online. Apalagi saat ini beberapa kali kerja dari rumah mengandalkan jaringan internet yang pastinya masih terbata-bata. Tapi semuanya harus dipelajari.


Syukurnya dengan menjadi bagian dari komunitas blogger, setidaknya semangat untuk mencoba sesuatu yang baru, belajar hal-hal baru dan tetap menjaga rasa ingin tahu menjadi sebuah keharusan.

 

Webinar Dengan Aplikasi Webex.

Seperti kali ini, webinar dari DBS, setau saya atau kebiasaan selama ini adalah webinar menggunakan aplikasi Zoom Meeting ataupun Google Meeting. Ini juga masih belajar untuk memaksimalkan semua fiturnya. Belum selesai disana, dari webinar DBS tentang nyaman bekerja dari rumah selama pademi saya jadi tahu ada aplikasi Webex untuk webinar.


cisco webex meetings
cisco webex meetings


Link yang dikirimkan melalui pesan whatsapp beberapa kali saya buka tidak berhasil sementara admin memberi info untuk menjalankan aplikasi ini tidak memerlukan download melalui playstore.


Sementara saya sudah terlanjur download karena menemui kendala link yang diberikan tidak dapat dibuka. Pun setelah di download rupanya link masih belum dapat terbuka. Rupanya usut-punya usut, browser Firefox saya tidak support. Putar otak sedikit dengan beralih menggunakan browser Google Chrome, dan berhasil langsung conect dengan aplikasi webex yang sudah didownload. Makanya benar yang dikatakan admin, dapat juga tidak download, buka melalui browser dan webinar dari website. Namun pengalaman Zoom Meeting harus mendownload terebih dahulu membuat saya terbiasa untuk mendownload aplikasi dahulu.


Tapi secara keseluruhan webex tidak jauh berbeda dengan aplikasi zoom dengan gmeet, hanya tampilan yang berbeda dan mungkin salah satu kelebihan webex adalah tidak harus mendownload aplikasinya terlebih dahulu.


webex webinar burn out
webex webinar burn out


Nyaman Bekerja Dari Rumah.

Utak-atik sebentar alhasil membuat waktu terbuang sekitar 30 menit-an maklum lah masih gagap teknologi ya. Berhasil masuk ke aplikasi dan webinar webex namun ketinggalan beberapa informasi diawal.


Namun kurang lebih catatan yang berhasil saya tangkap  seperti di bawah ini.

Stress berbeda dengan burnout, stress menimbulkan kecemasan namun burnout lebih dari itu dapat menimbulkan depresi.


Ini ujug-ujug bicara mengenai stress dan burnout berawal dari percakapan yang terlewat, pada intinya bekerja dari rumah (WFH) berbeda dengan bekerja dari kantor (WFO). Yang biasanya bekerja dari kantor dan beralih ke rumah butuh penyesuaian. Ada beberapa tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, mulai dari jaringan internet, bahan kerja yang tidak lengkap hingga keluarga juga tidak ketinggalan, anak yang mengajak bermain, suara-suara yang tidak jelas dan masih banyak lainnya.

 

Hal itu semua diolah dalam otak kita. Bahkan otak menganggap tantangan dan hambatan tadi sebagai salah satu ancaman, dan ini yang membuat dan menguras energi menjadi cepat habis.


Yang perlu dilakukan adalah “Take a deep breath ketika otak dan diri kita merasa terancam adalah mengatur pernapasan kita menjadi lebih lambat dan rileks,  pernapasan normal melakukan inhale (tarik napas) dan exhale (keluarkan) 1 banding satu. Ketika terancam buat menjadi lebih lambat dengan perbandingan inhale 2 hitungan keluarkan 4 hitungan lalu lanjutkan kerja.


burn out ilustration
burn out ilustration by pexels
 

Yang Dilakukan Agar tidak burnout ketika WFH.

Tidak semua pekerjaan harus dilakukan dan selesai dalam waktu bersamaan, memilah-milah pekerjaan adalah salah satu caranya.

  • 1.      Jika pekerjaan itu penting dan urgent maka kerjakan sekarang.
  • 2.      Jika tidak penting dan tidak urgent maka bisa di delegasikan ke orang lain.
  • 3.      Jika tidak penting dan tidak urgent bisa dikerjakan  nanti.

Salah satu ciri dari burnout adalah sinis, negative dalam memandang sebuah kerjaan.


Lalu apakah kalau sudah burnout harus resign? TIDAK


Cari sumber burnoutnya dan selesaikan, dalam hal ini ga perlu sungkan untuk meminta bantuan ahli seperti dokter ataupun psikiater.


Dalam menemukan solusi yang tepat mengatasi burn out, kita harus dapat membedakan feeling beter dengan healing better.


Mungkin dengan jalan-jalan atau belanja akan membuat feeling better tapi tidak healing beter.


Healing better itu jangka panjang. Memilih untuk bertumbuh. Sementara feeling better sebaliknya. Kita harus memilih healing better.

 

Burn Out Dilihat Dari Sisi Perusahaan, maka dicari burnout karena apa, beban kerjanya atau karena lingkungan WFH tidak memadai. Cari tahu sebelah mana yang perlu ditangani. Cari tau stressor.

 

Kalau beban kerja cari way out. Kalau lebih ke personal bisa disarankan ke orang yang ahli seperti psikiatri. 

 

Jadi pastikan untuk menghindari burn out atau mencari solusi dengan healing better bukan feelling better.


Salam sehat 

 

 


Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

4 komentar

  1. stay safe and stay healthy ya kak :') we're all in this together!

    BalasHapus
  2. Menurut Anda apakah WFH yang berlarut-larut dapat menurunkan produktifitas seseorang. Saya melihat beberapa teman saya mulai slowdown dalam bekerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup bebebrapa demikian, namun saat ini pilihan kita tidak banyak, peningkatan produktifitas kita bicarakan lagi setelah pandemi menurun dan selesai

      Hapus
Untuk Sementara Pesan di Moderasi....
Menghindari Beberapa konten2 yang negatif ...
Berfikir yang Baik dan tinggalkan jejak yang baik..
Terima kasih