SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Mengenal Error 502, 504 Dan 403 Pada Sambungan Internet.


Ilsutrasi dari Pixabay(dot)com

Semenjak Pandemi Covid 19 ada, semua aktivitas pekerjaan sebisa mungkin dilaksanakan berjauhan dan berhubungan dengan internet saja. Praktis pada masa pandemi ini, biaya penggunaan internet melambung apalagi untuk saya yang tidak memiliki langganan paket bulanan tertentu. Hanya membeli kuota dengan rupiah dan kuota akan habis seiring dan seringnya pemakaian internet.

Tapi tidak apa dan mengapa lah, demikian bathin saya berujar. Hingga masalah kemudian tidak berhenti sampai disana, karena ketika kuota sudah ada artinya tinggal fokus untuk bekerja atau melaksanakan pekerjaan. Saya ibaratkan sederhananya kuota itu adalah salah satu alat saya untuk bekerja. Kalau tidak ada kuota praktis tidak bekerja.

Yang menjengkelkan itu ketika semua perangkat sudah disiapkan jaringan sudah ada, tetapi terkendala harus absensi secara online. Taraa disini masalah itu muncul. Apalagi setiap saat pemutakhiran data dilakukan. Contoh, seminggu diawal hanya perlu absensi online ketika datang  dan pulang saja.Namun di minggu kedua dilakukan penambahan dilakukan absensi Datang, Jam Istirahat dan Pulang. Ga ada masalah dengan itu semua, sebenarnya. Bahkan dimintakan untuk pengisian absensi tagging lokasi (GPS) pada perangkat dihidupkan demi memonitor keberadaan pegawai yang bersangkutan jika bekerja dari rumah. Sementara yang datang ke kantor harus tetap absensi online tapi posisi harus berada di kantor.

Hari pertama pelaksanaan, masuk kantor buru-buru agar tidak terlambat. Iya tidak terlambat, tapi masuk mesin absensi online hingga menjelang tengah hari baru berhasil. Lalu ketika pulang, masalah muncul kembali, apakah pegawai harus menunggu hingga berhasil absensi pulang baru boleh beranjak pulang atau tidak. Nah alhasil diputuskan menunggu 15-30 menit setelah jam kepulangan untuk melakukan absensi on line tapi tetap berada di kantor. Sama sekali tidak berhasil, demi melihat situasi ini, teman-teman yang muslim memutuskan untuk segera pulang tidak memusingkan masalah absensi online (pikirnya ketimbang harus berbuka dijalan dan berjejalan di angkutan umum).

Dan saya harus membantu menjelaskan satu persatu permasalahan ini, meskipun bukan saya juga yang diajak untuk ketika mendevelop sistem yang dibangun (lah siapa juga saya makanya harus diajak….)

Berkenalan dengan jenis-jenis error.

Dari situs dewa web saya mendapatkan penjelasan seperti ini bahwa salah satu jenis error code yang paling sering dilihat adalah 500 status error codes (500, 501, 502, 503, 504, dsb). Setiap angka tersebut memiliki arti yang berbeda-beda. Kode-kode ini mengindikasikan bahwa request kita diterima, tetapi server tidak menginjinkan request untuk dipenuhi.

  • Error 502 Gateway,   adalah error yang mengindikasikan bahwa server yang bekerja sebagai gateway atau proxy, menerima response yang invalid dari inbound server. Ada kemungkinan error 502 muncul karena servernya overloaded dan website akan aktif kembali. Saat menunggu, kita  juga bisa mencoba membuka website di browser lain untuk melihat apakah masalah ada pada website atau bukan.



  • Error 504 Gateway, Masalah Error 504 sering terjadi karena proses permintaan yang dilakukan sudah terlalu lama tetapi server tidak merespon, atau server tidak dapat merespon dengan baik permintaan dari browser. Problem ini juga dapat dipengaruhi oleh berbagai gangguan pada penyedia layanan internet, pembagian serta penggunaan data akses yang tidak seimbang, kesalahan jaringan server di Internet,  tidak cukup PHP workers, HTTP timeouts maupun koneksi internet pada komputer yang digunakan.   Cara untuk memperbaikinya Kamu bisa memperbaiki masalah error 504 gateway time-out dengan cara refresh halaman. Mengapa perlu di refresh? Karena biasanya server menerima banyak sekali permintaan pada waktu yang sama dan sangat tidak mungkin untuk mengelolanya sekaligus. Saat menunggu prosesnya, kamu bisa menggunakan tool online untuk mengecek apakah website memang down.

  • Error 403 Gateway, merupakan salah satu jenis HTTP error code yang paling sering ditemui. Secara singkat error 403 (biasa disebut forbidden) terjadi ketika halaman web atau resource lainnya) yang kita coba buka di browser web adalah resource yang tidak boleh diakses. Error ini seringkali ditemui karena satu dari dua kemungkinan. Yang pertama adalah bahwa pemilik server telah mengatur izin akses dengan benar, dan memang kita benar-benar tidak diizinkan mengakses resource tersebut. Alasan kedua adalah bahwa pemilik server web telah secara tidak benar atau tidak sengaja atau terjadi kesalahan mengatur izin dan  kita mendapatkan error ini walaupun seharusnya tidak demikian.

 

Setidaknya dari penjelasan dumay, mengapa tidak bisa masuk ke situs absensi online, ya kurang lebih karena (mungkin) tidak siapnya situs yang dikunjungi dengan banyaknya jumlah kunjungan yang ada pada waktu bersamaan. Atau situs memang sedang masa perawatan. Dan pastikan juga paket data tersedia, sempat coba ga berhasil-berhasil, bagaimana mau berhasil paket data internet sudah kandas (hiks)

Jadi untuk kasus error seperti 502, 504 dan 403 sedikit paham mengenai ini dan mudah untuk menjelaskan ketika nanti ada pertanyaan yang muncul.

Salam dunia maya.

 

Sumber rujukan  https://www.dewaweb.com/ dan https://www.jagoanhosting.com/


Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar