SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Sabtu Bersama Bapak (Resensi Buku)


Tampilan Buku Sabtu Bersama Bapak 
Beruntung buat saya ketika filmnya sudah ramai dibicarakan tetapi belum sempat tayang di layar lebar (baca:bioskop). Seorang sahabat berbaik hati meminjamkan bukunya terlebih dahulu untuk saya baca. "Orang baik rejekinya juga baik" bukan.

Siapa sangka saya mendapatkan pinjaman buku Sabtu Bersama Bapak tahun 2014 dan sudah memasuki cetakan ke 3. Padahal cetakan pertamanya terbit di tahun yang sama. 

Dan saya baru tahu ada bukunya setelah film mau tayang (gimana sich, katanya booklovers, kok ada buku bagus bisa terlewat.. hehehehe,,,).


Ok langsung aja berikut detil dari buku setengah kuning (sudah mulai bulukan bukunya).

Sabtu Bersama Bapak                                                              
Tokohnya ada Gunawan Garnida dan sang istri Itje Garnida yang kebetulan akrab dengan dunia Vloging (itu loh n suka merekam dengan video) bedanya kalau Vloging di share ke medsos. Kalau pasangan ini sebatas hanya sebagai dokumentasi pribadi. "Dia membuka sebuah lemari, didalam tersusun rapi ratusan kaset video, lengkap dengan indeks yang komprehensif" halaman 4.

Informasi saja,
Tebal bukunya  278 halaman 
Penerbitnya Gagas Media
Pengarangnya Adhitya Mulya
Nomor ISBNnya 979-780-721-5.

Pesan yang coba disampaikan adalah tentang pesan bapak kepada 2 orang  anaknya. Satya yang sulung dan Cakra si Bungsu (seperti Kain dan Habel ya).

Itje selaku orang tua tunggal membesarkan anak mereka sendiri. Sang Bapak???

Banyak pesan positif Pak Gunawan yang disampaikan kepada anaknya. Salah satunya adalah "Prestasi akademis yang baik bukan segalanya tetapi memang  membukakan lebih banyak pintu, untuk memperlihatkan kualitas kita kepada yang lain,"

"Attitude baik tidak akan terlihat oleh perusahaan karena mereka sudah membuang lamaran kerja karena prestasi yang buruk." Halaman 51.

Lucunya adalah ketika Cakra menceritakan dirinya yang bekerja di bidang  Micro Finance sebuah bank, Adhitya memberikan keterangan tambahan bahwa struktur Micro Finance dalam novel tidak sama dengan bank pada umumnya. Hmmm...kira-kira bagaimana nanti ketika di filmnya (semakin penasaran).

Sementara Satya sendiri merupakan tamatan Geologi Universitas Padjajaran. Ini yang membuat dia jauh melanglang bersama keluarga kecilnya hingga ke Denmark sana. Jadi penasaran sama jurusan ini.

Sekilas Jurusan Geologi.
Ilmu yang dipelajari Geologi  adalah tentang bumi yang berkaitan dengan proses  pembentukannya berdasarkan ruang dan waktu serta seluruh sumber daya alam yang dapat digunakan dan tidak dapat dipisahkan dengan dampak lingkungan dan kebencanaan. Cocok banget secara Satya bekerja di salah satu perusahaan kapal tanker miliki perusahaan asing.

Program Studi Geologi  Unpad menitikberatkan pada pengembangan sumber daya energi dan mineral serta sumberdaya air, geologi lingkungan serta pengelolaan kebencanaan menuju Pembangunan Berkelanjutan. Gelar yang diraih oleh para lulusan adalah Sarjana Teknik (S.T.)

Alumni program studi ini dapat bekerja di berbagai instansi, di antaranya di bidang industri minyak dan gas bumi, batu bara, dan panas bumi, eksplorasi bahan tambang (logam, non logam), jasa konsultan rekayasa geologi bidang geologi teknik, sumber daya air, dan lingkungan, institusi pemerintah dan swasta terkait bidang kebumian, serta peneliti di perguruan tinggi dan institusi Litbang.

Banyak alumni bahkan berhasil merebut peluang pasar kerja di perusahaan-perusahaan asing termasuk Petronas di Malaysia, Freeport, Berau Coal, Antam, Total Indonesie, Adaro, Arutmin, British Petroleum, Newmont, dan lainnya.


Sekilas Universitas Padjajaran.
Dari situs resminya sendiri dapat informasi bahwa Universitas Padjadjaran atau akrab di telinga dengan sebutan Unpad merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia. Unpad berdiri pada 11 September 1957, dengan lokasi kampus di Bandung. Saat ini, Unpad berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2014 tentang Penetapan Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum ditandatangani Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 17 Oktober 2014.

Kepercayaan pemerintah memberikan mandat kepada Unpad menjadi PTN Badan Hukum merupakan “buah” dari perjuangan panjang para pengelola Unpad  menjaga kualitas serta prestasi para mahasiswanya di tingkat nasional dan internasional.

Pada 16 Januari 2014, Unpad memperoleh sertifikat akreditasi institusi perguruan tinggi “Terakreditasi dengan Peringkat A” dari Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi. Selain itu, Unpad juga tercatat sebagai perguruan tinggi negeri dengan peminat terbanyak se-Indonesia di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN) pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015.

 
Cuplikan Lucu di Novel Sabtu Bersama Bapak ala anak Alay gitu :) 
ooOOoo
Oke balik ke buku Sabtu bersama bapak,  Saya agak tertawa geli ketika sampai pada halaman 66 ketika ada staf di bank tempat Cakra bekerja bernama Ayu dan penulis (Adhitya Mulya) menerangakan bahwa Ayu adalah wanita, sebab kalau bukan wanita cerita akan selesai sampai disini. Karena di jelasin di kalimat berikutnya, deskripsi mengenai Ayu dan parasnya. Disni si “Tuna Asmara” harus berjuang mendapatkan Ayu bersaing dengan teman sekantor yang memang “Don Juan” asli.

Yah, meskipun di tolak, Cakra  tetap tidak patah semangat. Bahkan anak teman dari sang Bunda Retna, yang hanya bermodalkan nomor telepon saja berhasil juga ia temui di sudut Museum Fattahillah, Kota Tua. Hmmm,,, jadi inget rayuannya Cakra, kamu tau ngga persamaannya kamu sama museum.... sama – sama ngga bisa dilupain..eee...aaa.

Trus bijimane (baca Bagaimana tapi logatnya daerah yang punya Jakarta ya... ) cerita si Cakra dengan Retna atau dengan Ayu?

Pesan sang bunda kepada Cakra ada 2 tipe orang tua yang menjodohkan anak
  • 1.      Yang memang beneran menjodohkan. Anak A harus menikah dengan B kalau tidak orang tua akan Nganjuk-ngamuk.
  • 2.      Dan yang ini sebenarnya paling banyak, hanya sekedar mengenalkan. A di kenalkan sama B perkara cocok atau tidaknya tergantung si anak.


Biasanya orang tua akan mengenalkan anak kepada pasangan yang :
  • 1.      Agamanya Kuat, ngga mungkin juga orang tua akan mengenalkan ke anak calon pasangan yang tidak kuat agamanya
  • 2.      Biasanya juga akan mencari yang fisiknya lumayan, hitung-hitung memperbaiki keturunan.
  • 3.      Kalau orang tua yang mengenalkan kepada sang anak artinya restu sudah 80 persen di tangan.
  • 4.      Terakhir adalah ketika sudah sama-sama cocok maka persaingan di matikan. Artinya orang tua perempuan akan menutup pintu ketika ada laki-laki yang mendekati anak gadisnya.



Tapi siapa sangka sang bunda Itje Garnadi yang terlihat tegar mengidap penyakit yang anak-anaknya tidak tahu.

Tapi sang bunda sudah kandung janji ke bapak akan menemani anak-anaknya hingga ke bangku pernikahan.

Hmmm, semakin penasaran dengan filmnya yang akan tayang besok lebaran..... J

  

Referensi Tambahan . www.unpad.ac.id
Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

10 komentar

  1. Saya juga penasaran sama filmnya neh. Baca resensinya saja ok begini.

    BalasHapus
  2. Pesan2 di dalam buku ini bagus, ya. Layak dibaca oleh anak2 muda, juga orang tua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat.. Banyak pesan bagus dan cocok dibaca baik orang tua dan muda mba mugniar :)

      Hapus
  3. Ok, tissue udah siap siaga. Yang mau lempar tiket nobarnya saya siap nampung :D

    BalasHapus
  4. Aku lebih penasaran bentuk buku aslinya itu yang sampai bulukan daripada sinopsis filmnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fiml dan Bukunya sama -sama bikin penasaran kok mas Djangkaru :)

      Hapus
Untuk Sementara Pesan di Moderasi....
Menghindari Beberapa konten2 yang negatif ...
Berfikir yang Baik dan tinggalkan jejak yang baik..
Terima kasih