SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Setiap kita adalah pemenang (Victor not victim)

Minggu ini kita akan belajar sesuatu dari Ps. Alvi Radjaguguk. Kita adalah pemenang bukan pecundang. 5 fokus level up tahun ini seputar Spiritual, financial, relartonal, physical and emotional.

Rancangan Tuhan adalah baik semuanya. Dalam Yeremia 29:11 (TB) tertulis, Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Roma 8:37 (TB)  Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Identitas kita dari dulu adalah seorang pemenang, diciptakan bukan untuk jadi pecundang. Mentalitas korban adalah menyalahkan keadaan, masa lalu, orang sekitar dan lainnya.


Ciri - ciri  pemenang adalah sebagai berikut :
1. Telah dibenarkan, bukan berusaha menjadi benar. Kita sudah dibenarkan terlebih dahulu oleh Kristus. 2 Korintus 5:21 (TB)  Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sehingga mental kalah dan menyerah oleh keadaan tidak melekat dalam diri. Ketika kita berlaku sebagai korban maka sejatinya sedang menyangkali keberadaan Kristus dalam diri.

2. Seorang pemenang mengambil tanggung jawab, bukan menyalahkan.
Bahkan keadaan menyalahkan sudah mulai dari masa adam dan hawa dahulu. Setiap kita tidak ingin disalahkan. Yakobus 1:13-15 (TB)  Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Hari terbesar dalam hidup kita adalah hari dimana kita mengambil tanggung jawab penuh atas sikap hidup yang kita ambil.

Menyalahkan itu bahasa-nya anak-anak. Mengambil tangung jawab itu bahasanya orang dewasa. "People who blame things don't change things" Andy Stanley.

3. Seorang pemenang membuat kemajuan bukan mencari alasan. Amsal 18:1 (TB)  Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.  Kamu lebih kuat dari alasan yang ada.

Pembenaran hanya untuk keadaan yang mau kita dengar bukan keadaan yang sebenarnya.
Kedewasaan adalah akumulasi dari pikiran kita setiap harinya. Kalau mau level up berhenti mencari alasan.

Orang yang banyak alasannya kemajuannya paling sedikit

Happy sundae :) gbu

Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar