SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Sosialisasi sekaligus Wisata Bareng TransJakarta #Berani Berubah

Topi Komunitas TIJE 
Tepat 3 hari sebelum acara wisata bareng Transjakarta berlangsung, Notifikasi HP berbunyi,  Pesan WA  dari Grup TDB (Tau dari Blogger)  #WisataTransjakarta. Sabtu, 13 Agustus 2016, pukul 06:30WIB. Meeting Pointnya di Starbucks Djakarta Theater, samping Menara Cakrawala.




Sarapan sebelum keliling kota tua


Peserta menggunakan topi berwarn krem yang tercantum namanya masing-masing berwarna *merah*, atasan kaos berwarna *merah maroon*. Topi dan kaos sudah disediakan oleh TJ. Bawahan celana/rok berwarna *krem*, bagi yang tidak punya, silakan gunakan warna lain, boleh menggunakan jeans. Sepertinya acaranya akan menarik nich.

Pesertanya sendiri dari warga Tau Dari Blogger kurang lebih 50 orang. Belum lagi dari pengguna Transjakarta lainnya. Dugaan saya kira-kira 70-80 termasuk panitia plus Direktur Transjakarta ikutan dalam wisata Kota Tua.

Komintas TIJE dan Tau Dari Blogger #Beranu Berubah

Bus yang digunakan kali ini Bus Octa dengan latar dominan merah di balut tulisan Dirgahayu RI ke 71, eits tapi tetap ada pesan sponsor persembahan dari CIMB Niaga.

Tahu ngga, rupanya setiap pemberhentian, Bus Transjakarta akan bersuara, nah itu rupanya sudah terkoneksi langsung dengan GPS. Jadi sudah beroperasi ootomatis dengan sistem tanpa bantuan operator. Bahkan versi yang terkini, sudah diterangkan sejarah atau sebuah tempat yang berhenti. Waktu saya gunakan TransJakarta City Tour ketika libur lebaran belum seperti ini, menurut Humas TransJakarta ini adalah bentuk Inovasi dan pembaruan-pembaruan dalam organisasinya (keren kan).

Uniknya lagi dalam wisata yang digagas tim Tau Dari Blogger bekerjasama dengan Komunitas Pengguna TransJakarta dan Tim dari Transjakarta, ada juga yang memiliki pengalamana sebagai guide dan memandu serta memberikan penjalasan tentang daera-daerah yang kami lewati selama perjalanan menuju Kota Tua dari Sarinah Thamrin.

Bus Okta yang digunakan untuk wisata kota tua 

Ringkasnya mengenai Kota Jakarta yang dulunya bernama kota Batavia itu adalah kota yang berada di dalam benteng. Batasnya pasar ikan hingga stasiun kota saja. Awalnya Joen Peter Coen hendak membuat benteng ekslusif. Dengan BEOS sebagai andalannya, Batavia East Stovia, intinya benteng di bagian timur. 

Kawasan BNI sendiri dinamakan Macau Poo dulunya. Dan sempat menjadi pusat prostistusi dan wanitanya didatangkan dari kota Macau.  Hmm, rupanya yang namanya prostitusi sudah ada dari jaman dahulu kala.

Kawasan Wisata Kota Tua 

Macau Po sendiri bergerak  menular hingga ke kawasan Senen (Jakarta Pusat). Ada rumah bordil terkenal pada masa, namanya? Udah ya untuk yang bagian itu kalian cari tahu sendiri.

Secara keseluruhan wisata TransJakarta bareng TDB dan Pengguna Transjakarta merupakan sebuah pengalaman unik dan menarik.  Bahkan sekelas Dirut utamanya Pak Budi Kaliwono, ikut hadir dan berbaur bersama Blogger serta pecinta TransJakarta.

Jajaran sepeda yang disewakan di kota tua 

Di kota Tua sendiri, selain menikmati suasanya hiruk pikuknya. Dokumentasi bersama, ada juga permainan-permainan kecil menambah suasana keakraban. Mendekati jam makan siang kembali ke sekitaran Sarinah. Santap siang sekaligus bincang-bincang hangat dengan Dirut dan Jajarannya.


Ngobrol Bareng Pak Dirut TJ
Lepas menikmati santap siang, Pak Dirut membuka acara ngobrol bareng. Ia sendiri menjalaskan langsung ke depan harapan dan semangatnya menata TranJakarta untuk mnejadi lebih baik. Sesuai moto yang diusung BERANI BERUBAH.

Ia juga berharap Blogger terutama yang tergabung dalam komunitas pengguna dan pecinta TransJakarta tidak sungkan-sungkan untuk memberikan masukan. Pantas saja group WA pecinta TransJakarta lebih sering berbunyi. Setiap anggotanya langsung melaoprkan kejadian-kejadian yang dialami. Baik yang kurang berkenan ataupun kepuasan atas layanan yang diberikan. Bahkan Pak Budi selaku Dirut tidak pernah sungkan untuk langsung menjawab dan memberikan tanggapan atas respon dan pertanyaan dari Blogger.

Kedepan Dirut akan membuat toilet-toilet demi melayani pelanggan pengguna TransJakarta. Ia maklum beberapa pengguna Trans sudah lanjut dan terkadang sering "kebelet" untuk hajat ke belakang.

Pak Budi juga menujukkan fakta bahwa pengguna Trans naik rata-rata 400 ribu perhari, tidak berlaku untuk sabtu dan minggu.

Ia juga menambahkan selama ada pemberlakuan masuk jalan Sudirman berNOPOL Ganjil dan Genap, pengguna Trans mengalami kenaikan sekitar 5%.

Tidak berhubungan langsung dengan kenaikan jumlah pelanggan, Pak Budi sudah merencanakan akan menambah  armada yang ada. Sebagai informasi saja, Bus Wisata  (City Tour) saat ini berjumlah 13 dari target 40 buah bus.

Ia juga akan mendatangkan bus-bus TransJakarta yang usianya sudah lanjut. Tunggu tanggal mainnya.

Tak lupa lepas ia memberikan informasi. Pak Budi meminta yang hadir turut berbicara mengenai pelayanan dan pengalaman selama menggunakan TransJakarta (ini bagian yang seru).

Dari komunitas pengguna TransJakarta Pantai Indah Kapuk memberikan masukkan agar disediakan petugas atau apa  (maksudnya orang yang memang tahu seluk beluk Transjakarta) yang setiap penumpang tahu jika kebingungan harus bertanya ke siapa.

Secara keseluruhan acaranya yang digagas Tau Dari Blogger dikemas menarik. Sampai-sampai saya rela mengikuti acara hingga selesai lupa bahwa masih yang harus dikerjakan.

Memang beginilah seharusnya selaku Dirut Trans pak Budi tidak segan -segan bertanya dan berinteraksi langsung dengan para penggunanya.

Bahkan ia mengklaim dari rumahnya yang terletak di kawasan Tugas Pulogadung ke kawasan Sudirman sudah mampu dicapai Trans dalam waktu setengah jam.

Setidaknya ini yang membuat saya semakin kagum dengan manajemen Trans, saya sendiri yakin pak Budi memiliki kendaraan pribadi. Tapi untuk keperluan sehari-hari ia pun menggunakan transportasi yang dipimpinnya.

Agak tidak masuk akal, ketika kita (masyarakat) dihimbau untuk menggunakan trasnportasi publik sementara para pejabat dan pemimpin di negeri ini asik dengan kendaraannya masing-masing.

Selamat Malam, mari beralih menggunakan Transportasi publik.


Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar