Di
linimasa FB ramai menawarkan pelatihan metode Kaizen, penasaran dengan Kaizen
itu, coba brosing di yutup ketemu dengan vidio Om Hilman Saladin, ga kenal
dengan beliau sebelumnya namun setelah menyimak penjelasan singkat beliau, jadi
paham mengenai Kaizen.
Kaizen berasal dari bahasa Jepang yang secara harafiah Kaizen
memiliki arti perbaikan yang berkelanjutan atau terus menerus.
Berikut
prinsip dasar Kaizen yaitu :
1. Kaizen
Adalah Aktivitas Yang Berkelanjutan, sama seperti arti dari kaizen itu
sendiri. Seringnya kita melaksanakan kaizen setengah-setengah, melakukan
aktivitas perbaikan namun berhenti lagi, lalu ketika hendak dilanjutkan
kembali, biasanya lupa. Proses berkelanjutan adalah hal sangat penting dalam
Kaizen ini.
Untuk
dapat berjalan secara terus menerus pastikan adanya standar kerja terus
menerus, flow kerja jelas, KPI juga jelas, siapa PIC yang menjalankan kerja itu
juga jelas. Produk yang dihasilkan juga jelas dan jasa yang dihasilkan juga
jelas.
Perusahaan
atau instansi yang unggul adalah perusahaan atau instansi yang tidak puas
dengan keadaan saat ini. Sehingga melalukan terus menerus perubahan atau
perbaikan. Dengan cara meningkatkan standar yang sudah ada.
2. Kaizen
Harus Berdasarkan Data Dan Fakta, ketika melalukan kaizen jangan terjebak
dengan intuisi harus mengandalkan data dan fakta yang dimiliki. Eg contoh di
manufaktur, mengapa penjualan mobil kita turun, selaku pimpinan berdasarkan
pengalaman ini dapat terjadi karena kurangnya kegiatan pameran, tanpa
memperhatikan fakta dan data. Sementara dari fakta dan data yang ada turunnya
penjualan bukan karena kurangnya mengikuti pameran, tetapi tenaga sales yang
dimiliki hamlir 80 persen itu adalah sales baru, sehingga yang perlu dilakukan
adalah meningkatkan kompetensi dari tenaga sales yang dimiliki.
3. Kaizen
Itu Tidak Menyalahkan Orang Lain Namun Fokus Kepada Solusi. Berdasakan
pengalaman om Hilman Saladin, ua dan tik nya pernah menemukan kasus, bahwa ada
satu orang yang menyelesaikan pekerjaan selalu lambat menyebabkan pekerjaan di
teman lainnya juga terhambat. Namun karena fokus kaizen bukan di orangnya
sehingga di temukan bahwa memang bukan orang tadi yang salah, ada salah satu
mesin yang dketahui sudah tidak presisi lagi. Sehingga ketika mesinnya
dilakukan perbaikan maka semua dapat kembali normal. Dari kasus diatas juka
fokus ke orangnya maka bisa terjadi salah paham namun ketika fokus pada solusi
maka akan berbeda hadilnya.
Ketiga
hal diatas adalah Prinsip Dasar Kaizen.
Oke
trims atas penjelasannya om Hilman.