SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Tentang Kamu dari Tere liye (Resensi Buku)

Tentang Kamu


Sepertinya ini adalah novel tere liye yang cukup tebal saya baca. Dan dari judulnya samar-samar terbaca kisah romantisnya.

Berbeda dengan beberapa novel sebelumnya yang mengambil setting di negeri sendiri dan beranjak ke negeri tetangga. Di "tentang kamu" kisah Zaman Zulkarnaen dimulai dari Inggris tempat dimana ia menuntut ilmu dan bekerja disalah satu firma hukum.

Hingga ia ditugaskan untuk mengurus warisan dari kematian Sri Ningsih, sosok wanita tua yang menibggal di Inggris dan meninggalkan warisan yang sangat banyak.

Berbekal diary kecil peninggalan Sri, Zaman berusaha membuka tirai-tirai kehidupan Sri sebelumnya.

Ketika kebencian dendam kesumat sebesar apapun akan luruh  oleh rasa sabar. Gunung-gunung akan rata lautan akan kering  tidak ada yang mampu mengalahkan rasa sabar. 

Selemah apapun fisik seseorang, semiskin apapun dia, sekali dihatinyapunya rasa sabar, dunia tidak akan bisa menyakitinya. 

Ini didapat sri ningsih dari sebuah tempat yang mengajarkannya kesabaran, sebuah tempat dimana rumah-rumah saling bersinggungan atap, tiada tanah, rumput, apalagi pepohonan yang terlihat oleh elang yang terbang tinggi, dimana kambing mengunyah kertas.

Disinilah  zaman mencoba mencari tahu pulau yang pernah didiami Sri Ningsih. Sebuah pulau kecil sekitaran sumbawa. Pulau Bungin namanya.

Pulau Bungin 
Dimana kambing tidak memakan rumput, hanya memakan kertas, demikian tere mendeskripsikannya.

Sumber: karaeng_ID

Ini pula yang membawa saya menelusuri mba wiki, Pulau Bungin merupakan sebuah pulau terpencil dan salah satu desa yang ada di kecamatan Alas, kabupaten Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini merupakan satu dari 8 desa dan kelurahan yang berada di kecamatan Alas. Pulau ini berada 70 kilometer arah barat dari kota Sumbawa Besar. Dari daratan utama, Pulau Bungin dapat dijangkau menggunakan perahu motor maupun sebuah jalan buatan. Desa ini berada pada sebuah pulau kecil yang disebut-sebut sebagai pulau yang terpadat di dunia.

Pulau kecil ini dihuni oleh penduduk dari suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan. Hampir tidak dijumpai lahan yang kosong di sini. Setiap tahun pulau yang telah padat ini terus bertambah luasnya karena adanya upaya reklamasi untuk menampung penambahan keluarga yang baru menikah.

Rata-rata, setiap tahunnya, bertambah 100 buah rumah baru di Pulau Bungin. Asal mula Pulau Bungin dihuni oleh penduduk dari suku Bajo dirintis oleh Palema Mayu, salah seorang dari 6 orang anak raja Selayar. Menurut cerita yang berkembang Palema Mayo datang ke Sumbawa sebelum meletusnya gunung Tambora di daratan utama, pada 1812. Waktu itu, pulau Bungin yang berpasir putih ini masih kosong dan hanya ditumbuhi pohon Bakau saja.


Pencarian berlanjut
Dari semua penduduk pulau, hanya satu yang mengenal Sri Ningsih. Dan ia dikenal sebagai anak terkutuk. 

Nah, pencarian sri ningsih berlanjut disini yang keren. Kita diajak mas tere belajar sejarah (alurnya ceritanya maju mundur)

Saya juga jadi tahu, Megaria dulu itu awalnya bioscoop metropole berdiri tahun 1949 dan tahun 1960 namanya berubah. Dan pada masa itu semua yang berbau asing harus kembali ke nuansa lokal. Halaman 233

Hmm, memang Zaman Zulkarnaen keren dalam.menelusuri jejak Sri Ningsih. Semua kemungkinan hingga yang terkecil ditelusurinya.

Patutlah ia menjadi staf di firma hukum ternama di London yang terkenal karena integritasnya. Bahkan untuk lolos interviewnya Zul harus menjawab pertanyaan yang sulit. "Jika berkata jujur akan membuat empat orang jahat terbunuh mengenaskan sedangkan berbohong akan membuatnya selamat, maka pilihan apa yang akan diambil?"  halaman 8



Cerita belum selesai disini kawan, pencarian itu masih berlanjut.

Tunggu lanjutannya... :)



Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

10 komentar

  1. Wah ekplorasi pulau bunginnya bisa jadi mengangkat nama sumbawa tuh mas
    Btw klo buku tere liye terus terang satupun saya blum pernah membaca nih, cuma tau klo tiap lewat di gramed suka mangkal di stand paling depan, dan kliatan mencolok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah harus baca bukunya tere mba, karyanya tere menghibur banget.

      Hapus
  2. Bagus ya mas bukunya. Saya suka setiap baca buku pasti saya bisa dapat pengetahuan baru tentang apapun. Nice review. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba berasa mengunjungi sebuah tempat secara nyata... Dan sukur sukur bisa ke sana suatu saat entah kapan?

      Hapus
  3. Aku belum baca buku tere liye yang ini mas. Pernah baca sekilas yag judulnya 'Pulang' :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg ini baru keluar mba... Bukunya tere yg pulang juga menarik kan.. Ringan dan ngepop banget :)

      Hapus
  4. Serius kambingnya nggak makan rumput? kasihan sekali...

    BalasHapus
Untuk Sementara Pesan di Moderasi....
Menghindari Beberapa konten2 yang negatif ...
Berfikir yang Baik dan tinggalkan jejak yang baik..
Terima kasih