SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Memahami Orang Lain


Rehat Sejenak 
Untuk hidup lebih berarti, selain menjaga keseimbangan di dalam tubuh, kita juga harus menjaga keseimbangan sosial. Dalam hal keseimbangan sosial, kita berinteraksi dengan orang lain. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam membina hubungan dengan orang lain.  Dalam hal memahami orang lain ada beberapa faktor yang harus kita kita perhatikan agar menjaga keseimbangan tadi.
        Pahami terlebih dahulu orang lain, jangan meminta diri kita dipahami. Dengan memahami keadaan dan kondisi orang lain akan membuat penilaian kita terhadap orang lain tidak bias dari penilaian yang kita buat sendiri.

        Berhenti fokus kepada diri sendiri. Jangan egois. Fokus kepada diri adalah baik. Tetapi fokus kepada orang lain juga baik. Dan jangan menjadikan fokus kepada orang lain alasan untuk kehilangan fokus kepada diri sendiri. Fokus juga kepada orang lain membuat kita sadar bahwasannya ada titik fokus lainnya diluar diri kita.
        Menjadi pendengar yang baik. Tuhan telah memberikan kepada kita sepasang telinga untuk mendengar dan mulut untuk bicara. Artinya Tuhan dari awal lebih banyak memberikan kepada kita porsi untuk mendengar lalu menelaah dan memikirkannya sehingga diutarakan lewat perkataan. Dan bukannya terbalik.
       Setiap orang ingin dipahami dan di puji. Pujian yang kita berikan pun harus bersifat tulus dan dari dalam hati. Dampak dari pujian yang kita berikan akan sangat luar biasa. Ini sudah dibuktikan dengan riset dan penelitian.
        Menjadi bijaksana dari orang lain. Terkadang mendengarkan pengalaman - pengalaman orang lain membuat diri kita lebih bijaksana. Sebab kita bisa memetik  pengalaman dan pelajaran yang berharga. Sebab tidak semua peristiwa kita lewati untuk mendapatkan sebuah pelajaran kan. Dari pengalaman orang lain pun seharusnya kita bisa belajar.
        Harus memiliki prioritas. Ini juga harus kita perhatikan, tetap kepada prioritas yang kita miliki dan sepakati dari awal. Bukan berarti dengan mendengarkan dan memberikan bantuan kepada teman, yang akhirnya malah membuat teman kita menjadi ketergantungan kepada kita. Hal ini juga harus diperhatikan agar tidak menjadi bumerang kepada diri kita.
        Nyanyian sumbang pasti ada. Pastinya setiap usaha yang kita lakukan akan ada pujian dan cacian. Mungkin juga nanti akan ada orang memberikan cap kepada kita sebagai penjilat. Atau memanfaatkan kondisi dan keadaan seseorang. Tapi apapun itu nanti tetap berbuat baik baik dengan memahami orang lain. Karena dengan memahami orang lain akan membuat hidup kita semakin sehat dan bersyukur karena hidup kita menjadi lebih berarti

Dari 8 poin diatas, kita dituntut untuk lebih mendahulukan perasaan lawan bicara kita dibandingkan diri kita. Bisa disimpulkan secara sederhana bahwasannya ketika kita ingin dipahami oleh orang lain, hal yang harus kita lakukan adalah memahami lawan bicara kita lebih banyak, pastinya kita pun akan mendapatkan pemahaman kembali.
Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar