SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Kecewa dengan Lion Air lalu pilihan lainnya apa?

Ilustrasi 


Ramai kembali kisah kekecewaan menggunakan maskapai Lion air. Chozin salah satu penumpang maskapai ini berbagi pengalamannya ketika menggunakan jasa penerbangan lion air.

Masih kurangkah pengalaman beliau, atau masih perlu diingatkankah para pembuat regulasi di negara ini betapa pelayanan maskapai membuat kecewa penumpangnya.

Dan Chozin pun menyatakan kekecewaannya serta berjanji tidak akan menggunakan maskapai ini sampai ada perubahan yang signifikan. 

Hellooo, kalau yang lain punya pilihan serupa atau pilihan lain mungkin akan berkata demikian. Nah masalahnya hanya ini maskapai yang menawarkan harga lebih murah ketimbang maskapai lainnya, pasti dan selalu akan banyak peminatnya. Percaya dech. 

Menurut hemat saya, sejatinya jika masyarakat pengguna lion akan menghukum maskapai ini dengan sangsi moral salah satunya dengan menceritakan pengalaman negatif menggunakan maskapai ini dan berniat untuk tidak menggunakannya, iya jika ada pilihan kompetitor yany menarik. Itupun mereka masih bisa "ngelak" dari sangsi sosial yang diberikan dengan berganti motto, berganti visi, manajemen atau apalah inovasi baru yang akan mereka tawarkan dan kalau tidak berhasil juga mereka pastinya akan siap berganti untuk berganti nama maskapai sekalipun.

Sekedar Ilustrasi 


Saya sendiri pengguna Lion Air dan setidaknya lebih dari 2 kali mengalami keterlambatan penerbangan (delay) dari pihak mereka. Lalu kenapa saya masih menggunakan maskapai ini? Untuk beberapa rute penerbangan selain mereka lebih murah dan lebih banyak jam terbangnya. Sementara maskapai lainnya sebut saja Garuda (kalian tau ga harga tiketnya berapaan?) Atau anaknya garuda, citilink. Untuk yang terakhir saya sebut ini memang sebagai competitor Lion tapi tetap untuk harga ada beda tipis dan yang pasti jam dan jumlah penerbangan tidak sebanyak lion (untuk tujuan tertentu). 

Lalu bagaimana?
Ini juga menjadi dilema bagi saya sendiri. Masih ingatkan ketika menteri perhubungan meminta harga tiket pesawat dipangkas oleh masing-masing maskapai. Tidak ada yang memperhatikan himbauan mentri, hingga dibuatlah peraturan harga batas atas. Dan semua maskapai toch menerapkan batas atasnya bukan. 

Lihat bukan, ketika maskapai sudah mulai berlaku sesuka mereka. Karena tidak dapat dipungkiri hanya tinggal beberapa maskapai yang survive hingga saat ini. Dan harga pun mereka yang tentukan. Saat ini maskapai akan bisa seenaknya berkata, kalau kalian mau ikut harga kami ya silahkan dengan pelayanan kami yang ala kadarnya atau kalian (penumpang) biisa cari maskapai lain dengan harga yang berbeda.

Dan saya sebagai penumpang tidak memiliki banyak pilihan bukan. Ada harga ada rupa, begitu kata maskapai competitornya. 

Lalu dimana Negara ikut campur tangan ketika sama-sama anak negara (yang satu konsumen dan lainnya adalah produsen) 



Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

2 komentar

  1. Itu dia. Masyarakat mengeluh dengan pelayanan tapi ya mau gimana? No other choices. Tapi sejauh yang saya tau, senegatif apapun komen nitizen tentang maskapai ini, belum ada tindakan untuk ganti manajemen. Ato aku aja yg gak tau ya? Cmiiw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang belum ada yang sampai sejauh itu ka jasmi...palingan mereka minta maaf dan selesai.. besok terulang lagi.. dilakukan hal sama ...

      Hapus
Untuk Sementara Pesan di Moderasi....
Menghindari Beberapa konten2 yang negatif ...
Berfikir yang Baik dan tinggalkan jejak yang baik..
Terima kasih