SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Menikmati Wing Hotel ketika Transit di Kualanamu.


Wing hotel  dibangun awalnya untuk apartemen tapi dialihfungsikan oleh pemilik menjadi hotel bintang tiga.
 
Dua hari berselang sebelum keberangkatan, tepatnya 31 Mei 2017. Setelah sebelumnya mengabari Rumah Sakit Lam Wah Ee yang berlokasi di Penang. Sontak istri dijadwalkan mendadak untuk kembali datang Jumat pagi untuk pemeriksaan lanjutan. 

Dan tepat seperti dugaan sebelumnya, terkait dengan libur akhir pekan ditambah pulak 1 Juni yang sudah ditetapkan sebagai libur nasional berdampak harga tiket merayap naik. Pffuh, bayangin aja untuk tiket 1 kali keberangkatan harga terendah itu ada diangka 4.9 juta untuk 2 penumpang plus sudah 1 kali transit kalau mau lebih murah lagi 2 kali transit palingan sekitaran 4.2 juta. 

Mendadak butuh panadol saat itu sebenarnya. Sementara pihak rumah sakit menyarankan sebisa mungkin datang hari jumat. 
 
Beruntungnya berkat bantuan teknologi dan aplikasi memudahkan untuk melakukan pencarian dan perbandingan harga tiket hingga ke penginapan. Aplikasi Taveloka saya gunakan untuk membantu dan memudahkan pencarian. Alih-alih harus memaksakan berangkat hari kamis ke Penang yang akan memakan biaya cukup menggigit, saya coba split sendiri. 
 
Caranya?
Saya bandingkan harga Jakarta-Penang hari kamis dengan tujuan Jakarta-Medan, dari yang total berdua itu 4.9 jeti. Jakarta-Medan langsung kepangkas lebih dari setengahnya 1.2 juta berdua (jauh memang tapi kan belum sampai Penang, lalu bagaimana dengan tiket lanjutan dan penginapan?)

Browsing lagi untuk tiket Penang-Medan untuk keberangkatan paling pagi ada di jam 6 pagi (Medan-Penang itu 45 menit ya).  Harga di 400 ribu per-orang. Dan penginapan masih dengan aplikasi yang sama saya mendapat Hotel Transit sekitaran Kualanamu dengan harga terjangkau 300 ribu permalam.

Bayangin selain sudah kepotong setengah harga jika berangkat dari Jakarta. Saya malah mendapatkan kesempatan bersama pasangan untuk merasakan nyamannya menginap di Hotel Wing. Hmm, semacam Blessing in Disquished gitu ya atau tepat kata pa Mario Teguh "Orang baik rejekinya juga baik".


Latar belakang Wing Hotel

Semalam di Wing Hotel.
Tepat pukul 17.45 waktu Indonesia Bagian Barat. Jarak antara hotel dengan bandara itu sekitar 7-8 KM. Setelah sebelumnya booking diaplikasi lalu setibanya mengabari pihak hotel. Tidak lebih dari 10 menit driver penjemput sudah sampai, tapi berhubung kedatangan kami tepat dengan waktu berbuka puasa petugasnya butuh waktu lebih lama sedikit untuk menjemput kami. 

Usut punya usut, patut saja harganya murah karena mereka masih dalam masa promo. Secara baru 6 bulan beroperasi. Bau furniture baru masih terasa di kamar yang kami tempati (hehehehe). Tapi ada yang berbeda menurut saya dan istri kala menyaksikan tampilan furniture yang tidak mewakili seperti hotel tapi lebih cenderung ke apartemen. 

Kunci kamar plus bukti deposit untuk kartu sebesar 100k

Informasi dari salah satu petugasnya, memang awalnya Wing ini dibangun untuk apartemen tapi dialihfungsikan oleh pemilik menjadi hotel bintang 3 (saat ini ya, proses ke bintang 5 sedang dilakukan).

Pantes saja, untuk kulkas disediakan ukuran besar, lemari kayu juga besar dan ada space meja dan kursi disamping tempat tidur. Bayangin apartemen tipe studio 3 X 7 M2 dijadikan ruangan untuk menginap (kamar single).
 
santai sejenak
 

Memang sekitaran hotel Wing saat kami berkunjung masih sepi, karena selain baru masih banyak juga yang belum tahu. Memilih Wing sebagai hotel Transit menurut saya sudah tepat, selain lokasi yang tidak jauh dari bandara, pilihan makanan juga lumayan beragam disekitaran Hotel, sebut saja ayam cepat sajinya Kolonel Sanders atau Makanan padang yang Sederhana. Masih ada juga cafe dan semaca supermarket disisi kiri hotel Wing. 

Atau yang mau refresing sejenak, di meja informasi ada brosur museum 3D yang berlokasi persis disamping Hotel Wing. Sayangnya karena kami sampainya sudah lumayan sore dan fokus hanya makan malam dan istirahat alhasil tidak sempat menikmati Museum yang dibanderol seharga 50K untuk masuknya. 

Tampilan Kamar single
Beruntungnya saya, selain menikmati harga selama masa promo dan  kebetulan sekarang adalah bulan suci Ramadhan. Berkah Ramadhan terasa, saya sempat sarapan yang juga  sekaligus sahur bagi yang berpuasa. Sebab selama bulan suci Ramadhan jam buka resto dibuka  jadi lebih pagi. Jam 3 sudah beroperasi, oh iya itu harga 300K sudah termasuk sarapan dan wifi ya. 
 
Sarapan di Resto Wing Hotel
 
 ***
Jam 4 pagi kami sudah harus jalan ke Kualanamu demi mengejar flight jam 6 dan benar saja karena memang masih pagi dan hotelnya dekat. Butuh waktu tidak sampai 10 menit untuk sampai di bandara.

Kamar mandinya bernuansa hotel, ada air panas dan dingin juga

Tepat jam 6 terbang ke Penang dan sampai di Lam Wah Ee jam 8 pagi waktu setempat (perbedaan waktu penang dan wib adalah 1 jam).

Ketemu dokter tepat waktu, semua hasil pemeriksaan juga berjalan baik. 

Yang tadinya sempat pusing karena harga tiket lumayan tidak bersahabat. Berkat bantuan teknologi dan aplikasi sekaligus teori perbandingan (hallah). Jadi dapet tiket murmer sekaligus sempat merasakan kenyamanan Hotel Wing.
 
Ngopi dulu sebelum berangkat :)
 

Sepakat dengan salah satu ucapannya George Lois, "Kreativitas bisa memecahkan banyak masalah, tindakan kreatif yang mengalahkan kebiasaan, mengatasi segala persoalan."






Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar