SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Kekuatan dalam sebuah pemberian

Ps Mark Conner (Sumber : Vimeo.com)
Beruntung pagi ini dilayani oleh Ps. Mark Conner. Beliau akan membahas "Power of Giving". Dalam sebuah Kisah para rasul Mencatat apa yang Paulus lakukan dikota Efesus. Kota yang sebelumnya belum mengenal Yesus. 

Yesus mengatakan lebih berbahagia orang memberi daripada menerima. Paulus mengambil kutipan ini dan menjadikan contoh model dalam pelayanannya. Kisah Para Rasul 20:35 (TB)  Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Yesus mengajarkan kita akan berada didalam keadaan lebih bahagia dan lebih baik jika berada dalam keadaan memberi daripada menerima.

Seorang Martin Salibman ahli dibidang psikologi mengatakan suatu saat, ia memberikan 2 tugas, lakukan suatu yang menyenangkan dirimu sendiri dan perhatikan lingkunganmu dan berikutnya lakukan aktivitas yang menguntungkan orang lain dan perhatikan apa yang terjadi.


Hasilnya adalah apa yang kita lakukan untuk diri sendiri ada lonjakan kebahagiaan yang sangat tinggi dan cepar surut kembali keperasaan sebelumnya. Berbeda ketika melakukan sesuatu untuk orang lain perasaan mulai menanjak perlahan ke perasaan bahagia dan perasaan bahagia itu akan bertahan lebih lama.
"Giving mode better than getting mode". Lebih berbahagia memberi daripada menerima, simpel dan sederhana untuk menemukan kunci kebahagiaan. 

Refleksi pagi ini, jika memberi kepada orang lain maka kita sedang mensukakan Tuhan,  karena Tuhan itu sangat senang dengan memberi.

Kalau kita berdoa meminta kepandaian maka Ia menyediakan tenaga pendidik dan jika kita perlu Teknologi Informasi, maka Ia memberikan seorang insinyur. Terakhir ketika tahu bahwa kita butuh keselamatan maka Ia rela memberikan diriNya. Ia adalah Allah yang memberi. Kita akan merefleksikan dirinya dengan memberi, 2 Korintus 9:7 (TB)  Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Analoginya Adalah cerita tentang makan di MC.donald. Ketika seorang ayah membelikan anaknya sepiring kentang goreng. Ketika ia meminta kentang goreng ke sang anak dan si anak tidak memberikan ke ayahnya. Sang ayah mungkin kecewa karena ia yang membelikan kentang goreng tadi. Karena ia bisa saja membatalkan pemberianya karena toh ia sebenarnya yang membeli kentang tadi. Meskipun sebenarnya kedepannya ia bisa saja  tidak akan membelikan lagi kentang goreng melihat kelakuan si anak.
Allah kita serupa dengan sang ayah, yang selalu memberi tetapi tidak serupa dengan sang anak yang memiliki sifat "pelit". Dan selalu Tuhan meskipun di perlakukan "pelit" tetap akan memberi dan memberi.
Ada banyak cara agar pemberian mensukakan Tuhan. Kata-kata yang baik, memakai talenta  dan masih banyak lagi. 

Refleksi ke 2, orang lain akan diberkati jika kita memiliki kehidupan yang bermurah hati. Hal berlaku sama jika orang lain bermurah hati kepada kita. Kita akan merasa diberkati, dicintai dan dihargai.
Bahkan dengan kata-kata kita dapat memberkati sesama. Seperti ucapan terimakasih, dukungan dan lainnya. Jangan tunggu sampai orang tidak ada baru kita mengucapakan berharganya seseorang. Berikan waktu dan perkataan yang baik kepada sesama. 

Refleksi ke 3, pada saat memberi orang lain diberkati. Pada saat itu juga kita akan diberkati. Ada sesuatu yang kembali kepada diri kita. Meskipun  memberi bukan untuk di beri karena memberi berdasarkan kemurahan hati. Jika menggunakan karunia untuk menguntungkan orang lain tanpa  disadari kita sedang menguntungkan diri sendiri.

Bukan motif memberi untuk mendapatkan,  tetapi memberi karena kita diberkati. Filipi 4:17 (TB)  Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu. Filipi 4:19 (TB)  Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. 

Hikmat yang datang dari Tuhan Yesus adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima. Memilih untuk menjadi pelayan untuk menjadi pemberi selalu lebih baik. Akan ada berkat ketika memberi dan berkat itu akan kembali kepada kita, mungkin tidak langsung tetapi "pasti" akan kembali. 

Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin. 

Happy sundae... :)
Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar