Judul asli dari buku ini adalah Secangkir Teh
Penawar Lara, Berhentilah Sejenak Kawan, 10 Kiat untuk keluar dari perangkap
waktu. Sedari awal pangsa pasar dari buku ini adalah para wanita. Istri saya menemukan
buku ini ketika ada pesta diskon buku di Gramedia Matraman, Jakarta. Terkadang
buku bagus menunggu waktu tertentu untuk ditemukan oleh pembacanya. Buku yang
cetakan pertamanya tahun 2012 ini berisikan 10 topik bahasan, 178 halaman
beserta daftar isi dan biografi penulisnya.
Adapun ke-10 bab itu adalah, Hadir 100% disini
pada saat ini, Menggeser sudut pandang, Hidup bukan sekedar bertahan hidup,
Merunduk Melentur Merentan, Jejaring Pengaman, Jadilah dirimu Sendiri, Takaran
Sukses, Melepaskan Sandaran, Mari Menjernihkan cermin-cermin kita dan terakhir
adalah Meditasi.
"Waktu jauh berharga daripada uang, uang dapat
habis, bertambah banyak atau berkurang, bertukar nilai, diperbaharui dan
diperbanyak, sementara waktu, waktu tidak dapat diperjualbelikan,
dipertukarkan, ditumpuk atau ditabung, mustahil dapat diproduksi lagi setelah
berlalu, maka WAKTU ADALAH SARANA KITA MENIKMATI HIDUP.“ Rani mencoba keluar dari konsep umum yang
menyatakan "waktu adalah uang“ sehingga semuanya dapat dikerjakan secara bersamaan.
Bahasa kerennya "Multitasking person“. Sambil menyetir mobil melakukan pekerjaan
lain, sambil mengasuh anak melakukan pekerjaan lain. Memang pada saat ini
dengan keberadaan teknologi sangat membantu. Membuat hidup kita lebih mobile.
Tetapi pandangan Ibu Rani berbeda, keberadaan diri kita 100 % pada sebuah
kegiatan adalah mutlak diperlukan. Inilah yang membuat diri kita 100 persen
sadar akan setiap keputusan yang kita buat. Mengalirlah bersama waktu, nikmati
setiap keadaan yang terjadi. Jangan mencoba membagi diri kita pada sebuah
keadaan. Setiap keadaan membutuhkan diri
kita 100% bukan setegahnya.