SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Sekali lagi tentang KASIH

Minggu ini kami kebaktian di HKBP Ps. Minggu dan dilayani oleh Pdt. Agus Victor Sidauruk. Bacaan minggu ini diambil dari  Roma 12: 17-21. Tidak semua sepakat dengan ajaran yang disampaikan oleh Yesus terutama tentang pengajaran kasih. Salah satunya adalah tokoh komunis yang mengkritik ajaran kasih, alasannya pengajaran kasih akan mengajarkan mental yang lemah dan loyo. Sementara kita harus hidup kuat agar survive dalan hidup. Apakah benar demikian?. TIDAK. Hingga sekarang dunia tetap mengakui kebaikan kasih. Salah satunya adalah penghargaan Nobel diberikan terhadap orang-orang yang berdedikasi terhadap kasih.  

Jika manusia merespon kekerasan dengan kekerasan akan berantakan pada akhirnya. Mengutip dari Roma 12:17  Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Roma 12:20  Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Pembalasan itu adalah hakNya Tuhan. Jangan kita mencampuri urusan yang bukan urusan kita, salah satunya adalah pembalasan.  

Kejahatan apapun jika dihadapi dengan kasih hasil akhirnya akan berbeda. Kasih mampu menyelesaikan setiap masalah yang mendera kita, meskipun tidak dapat kita pungkiri memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebagai orang kristen kita dituntut untuk mampu membedakan perbuatan jahat yang dilakukan dengan orang yang melakukan. Bahkan Yesus pun mengampuni dan mendoakan orang yang menyalibkan Dia.  

Ketika kita disakiti, tetaplah kita menggunakan cara pandang positif. Ini adalah latihan rohani. Apakah kita terpancing? Jika kita membalas sebuah kejahatan maka tidak adanya beda kita dengan orang tadi. Lalu apa gunanya kita disebut sebagai Anak Tuhan. Sakit hati adalah pilihan, apakah kita mau mengikuti dan dikondisikan oleh orang jahat tadi. "Karena sakit hati dimulai dari hati kita maka niat membalas juga dinulai dari hati kita". Jadi berhati-hatilah.   

Jangan membalas, di kitab Roma 12:19  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Ubah fokus kita bukan menbalas kejahatan yang terjadi kepada kita tapi fokusnya adalah Tuhan sehingga keinginan untuk membalaskan kejahatan dengan kejahatan tidak ada. Tuhan akan bekerja dengan caranya yang bijaksana dan adil sesuai ukurannya akan kejahatan seseorang. Orang percaya seharusnya tidak pernah mengalami kekeringan akan kasih. 

Sebaiknya hidup orang percaya sebagai sumber inspirasi kasih bagi sesama kita. Ketika kita melakukan yang baik dan yang benar adalah untuk diri kita, sama seperti kita mengampuni yang beruntung adalah kita selaku yang mengampuni. Satu hal terakhir, setiap orang yang berbuat jahat sebenarnya sedang menggali lobang bagi kejatuhannya sendiri kelak. "KALAHKANLAH KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN"
Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar